TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto membahas kemajuan kerja sama pertahanan RI dan Australia dalam beberapa bulan terakhir bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia HE Penny Williams di kantor Kemhan RI Jakarta Pusat pada Kamis (25/8/2022).
Kerja sama dalam lingkup pertahanan antara kedua negara telah terjalin di berbagai bidang, di antaranya pelatihan dan pendidikan prajurit serta kesehatan dalam rangka mitigasi pandemi Covid-19.
“Indonesia selalu memandang Australia sebagai teman dekat dan mitra utama di kawasan, terutama di bidang pertahanan. Persahabatan dan kemitraan yang erat tersebut terjadi bukan hanya karena kedekatan geografis, tetapi juga kepentingan bersama,” kata Prabowo di laman resmi Kementerian Pertahanan, kemhan.go.id, dikutip Jumat (26/8/2022).
Prabowo berharap hubungan kerja sama pertahanan kedua negara semakin menguat dalam semangat saling menghormati serta menghargai kepentingan nasional masing-masing.
Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan melalui penguatan kerja sama pertahanan dengan negara-negara sahabat yang berbatasan langsung dengan Indonesia, serta dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan.
Baca juga: Sekjen Gerindra Ungkap Alasan Usung Prabowo Jadi Presiden
“Kami berkomitmen untuk membuat kawasan ini tetap stabil, damai, dan sejahtera. Kami selalu berusaha mempromosikan solusi damai dan menghindari penggunaan kekuatan,” kata Prabowo.
Sebelumnya, pada 9 September 2021, kedua negara telah memperbarui Defense Cooperation Arrangement (DCA) RI-Australia pada Defence Ministers’ Meeting and pertemuan 2+2 antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara.
Selepas pembaruan DCA tersebut, Australia telah menyetujui Taruna TNI mengikuti pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Australia atau Australian Defence Force Academy (ADFA) dan The Royal Military College, Duntroon, yang menjadi pertama kalinya dalam sejarah hubungan kerja sama pertahanan antara RI dan Australia.
Australia juga telah menawarkan personel Kemhan dan TNI untuk mengukuti kursus singkat pertahanan siber.