“Dengan meneliti Sungai Kapuas, jangan-jangan ada sesuatu di dalam hingga ujung Kapuas yang bisa berguna bagi kemaslahatan rakyat kita. Siapa ahli Kapuas di sini? Maka itu, kita harus kembangkan kampus berdasarkan geopolitik di sini. Hutan dan sungainya,” urai Hasto.
“Kalau kita mau meneliti apa yang kita punya dan kembangkan dalam skala industri dan ekonomi, kita akan sangat luar biasa. Masalahnya kita tak kenal dengan lingkungan kita, tak pernah meneliti lautan dan sungai kita,” tegasnya.
Hasto menilai anak muda dan mahasiswa Indonesia harus memperkuat ikrar diri bahwa ia adalah pemuda Indonesia yang menentukan masa depan Indonesia.
Maka harus membangun imajinasi atas Indonesia, sama seperti Soekarno, Hatta, Moh. Yamin, dan pendiri bangsa lainnya.
Para pemimpin bangsa itu berimajinasi tentang Indonesia merdeka justru di saat Belanda hadir sebagai salah satu kekuatan kolonialismr terkuat di dunia saat itu.
“Mari mahasiswa berimajinasi jadi pemimpin negara. Anda mau jadi presiden bisa, menteri bisa. Selama syaratnya terpenuhi, maka terjadilah itu. Dan jadikan Indonesia to be leader among nations,” kata Hasto.
Dilanjutkan Hasto, kampus jadi penentu dan infrastruktur kemajuan Indonesia Raya.
Dan kepentingan nasional bisa kita capai kalau menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Baca juga: Dihadapan Mahasiswa IAIN Pontianak, Hasto: Gemblenglah Diri Menjadi Pemimpin Bangsa Masa Depan
“Politik pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa dan itu wajib, dan itu ada di tangan anda sekalian. Jangan berhenti riset, berhenti kuasai iptek. Mau jadi pemimpin tidak boleh bersantai, tiada hari tanpa belajar dan berorganisasi,” tukas Hasto.
Terlihat hadir mendengar paparan Hasto antara lain Anggota DPR Fraksi PDIP dari daerah pemilihan Kalimantan Barat Lasarus dan Maria Lestari.
Juga hadir sejumlah kepala daerah yang diusung PDIP, anggota DPRD setempat, dan pengurus DPD PDIP Kalimantan Barat.
Hadir hampir seribu orang mahasiswa dan sivitas akademika Untan sebagai peserta kuliah itu, dipimpin Rektor Prof.Dr. Garuda Wiko.