"Waktu itu saya masih kerja di perusahaan PT sekitar (lokasi kejadian), pada pukul 11.30 WIB dapat kabar dari perusahaan bahwa di depan Jalan Raya (tepatnya) di depan SD ada kecelakaan besar, truk nabrak sekolah SD."
"Pulang dari perusahaan, (pukul) setengah 12 lewat, kemudian saya lihat banyak darah berceceran di jalan."
"Saya cari anak saya, saya nyari sama kakak-kakaknya nggak ketemu sampai 12.00 nggak ada kabar."
"Iya seingat (juga) sama Naufal, (karena) setiap berangkat kerja pagi, dia juga bareng-bareng (berangkat)."
"(Naufal) berangkat berdua sama anak saya, (mereka) selalu bareng, nanti pulangnya bareng jam 12.00 WIB."
"Lalu saya cari kedua, tapi nggak ketemu dua-duanya, ternyata setelah saya pulang ke rumah dari informasi keluarga, anak saya udah pulang nangis di masjid, trauma."
"Sedangkan Naufal belum ketemu sampai jam 12.30 WIB," kata Syahroni.
Baca juga: Dewi Aryani Suzana: Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Truk Kontainer di Bekasi
Keluarga Naufal pun mencarinya ke rumah sakit sakit Mekarsari, RS Umum dan RS Ananda, tapi tak kunjung menemukan Naufal.
"Sekitar 13.50 mencari lagi tetap nggak ketemu, keluarga saya turun tangan mencari di Rumah Sakit Ananda, ternyata (jenazah Naufal) ada rumah sakit Ananda."
"Saya mengenalinya dari kaos dalem yang dipakai warna kelabu dan sepatu sekolah SD.
"karena mukanya sudah rusak, jadi keluarga susah mengenalinya."
"Lalu saya hubungi semua RT/RW setempat untuk bantuan agar ini jenazah cepat dibawa pulang," lanjut Syahroni.
Pukul 02.30, lanjut Suahroni, jenazah Naufal baru bisa dibawa pulang ke rumah
"Jenazah langsung diurus dan di rumah dimandikan sama keluarga sampai jam 3.30 baru bisa dimakamkan dia," sambung Syahroni.