TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Utama BRIN Siti Zuhro menilai masih agak terlalu dini menyimpulkan rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai sinyal koalisi di Pilpres 2024.
"Dengan basis dukungan yang beda, apakah ini akan memberi peluang besar bagi Puan dan Airlangga untuk bisa disatukan, tampaknya masih perlu melihat dan mempertimbangkan prospeknya," kata Siti kepada Tribunnews, Sabtu (3/9/2022).
Siti lebih lanjut bicara soal apa yang akan dibicarakan antara keduanya, yang mana publik memahami bahwa elite partai politik adalah memberi perhatian terhadap isu kebangsaan.
"Juga tentang pentingnya menciptakan pemilu yang tidak mengancam persatuan Indonesia," kata dia.
Namun, Siti menilai publik belum melihat komitmen para elite parpol soal ini.
"Publik masih belum jelas dengan komitmen para elit politik untuk mengedepankan politik visi misi dan tidak terjebak menjual politik identitas lagi," kata dia.
"Pelajaran dari pemilu-pemilu sebelumnya semestinya menjadi pelajaran berharga agar pemilu Indonesia yg akan datang tidak disimpangkan sehingga menghasilkan pemilu yang curang," pungkas dia.
Diketahui, Ketua DPP PDIP Puan Maharani akan melakukan pertemuan dengan dua ketum parpol pada akhir pekan ini, yakni Sabtu (3/9/2022) dan Minggu (4/9/2022).
Baca juga: Puan Maharani Akan Temui Airlangga Hartarto, Pengamat Yakini Kecil Peluang PDIP Gabung KIB
Pada Sabtu, Puan disebut akan bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Kemudian, setelah itu, Puan akan menemui Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.