TRIBUNNEWS.COM - Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, Sinar Mas melalui Sinar Mas Agribusiness and Food tak hanya berfokus untuk produksi dan menghadirkan rantai pasokan end-to-end yang efisien, tetapi juga bertanggung jawab untuk pelestarian lingkungan.
Salah satunya adalah pendekatan terpadu untuk pencegahan kebakaran Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut di Indonesia yang masih menjadi masalah lingkungan utama di Indonesia.
Hadir di tengah masyarakat, Sinar Mas Agribusiness and Food berkomitmen melakukan upaya jangka panjang demi pencegahan karhutla yang diwujudkan dalam bentuk pengembangan dan penerapan berbagai inisiatif dan program. Tujuannya, untuk mencegah serta menangani potensi kebakaran di seluruh wilayah konsesi.
Pada Rabu (31/8/2022) Sinar Mas Agribusiness and Food merilis edisi kedua dan ketiga buku cerita anak “Rumbun dan Sahabat Rimba” di Siak, Riau, sebagai bagian dari program jangka panjang pencegahan kebakaran berbasis masyarakat Desa Makmur Peduli Api (DMPA).
Septianus Harianja, Vice President Agronomy Sinar Mas Agribusiness and Food untuk area Riau mengatakan, “Upaya mitigasi kebakaran Perusahaan antara lain berfokus pada solusi jangka panjang untuk mencegah kebakaran hutan di dalam dan sekitar area konsesi kami. Anak-anak adalah masa depan kami dan pendidikan dini tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan merupakan hal yang penting.”
Dirinya menambahkan bahwa bekerja sama dengan berbagai sekolah dan para guru dapat menumbuhkan pemahaman siswa tentang kebakaran hutan, dampaknya terhadap ekosistem, dan langkah-langkah pencegahan proaktif yang dapat dimulai sejak usia muda.
Bukan yang pertama, pada tahun 2020 lalu, Sinar Mas Agribusiness and Food juga telah merilis buku cerita Rumbun dan Sahabat Rimba Vol. 1 serta mendistribusikannya serta merilis video animasi dari buku tersebut. Tercatat, sekitar 6 ribu sekolah di sekitar perkebunan di daerah rawan kebakaran seperti di Sumatra, Kalimantan dan Papua telah menerima bantuan buku edukasi jilid pertama tersebut.
Felicia Christine Loveilius, salah satu pemenang Panggung Mendongeng Majalah Bobo mendongeng buku cerita anak "Rumbun dan Sahabat Rimba" dengan tajuk Manggala Agni dan Masyarakat Siaga Api di hadapan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) yang hadir dalam acara peluncuran buku cerita “Rumbun dan Sahabat Rimba” edisi kedua dan ketiga di Siak, Riau pagi tadi (31/8/2022).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah bentuk inisiatif Sinar Mas Agribusiness and Food untuk membangun pemahaman siswa tentang kebakaran hutan, dampaknya terhadap ekosistem, dan langkah-langkah pencegahan proaktif yang dapat dimulai sejak usia muda.
Lewat buku cerita edisi kedua kali ini, para guru diharapkan dapat memberikan edukasi kepada siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tentang pentingnya mencegah kebakaran hutan, dan melestarikan lahan gambut.
Buku edisi baru ini mengenalkan anak-anak tentang kelompok yang terlibat dalam manajemen dan pencegahan kebakaran, alat dan perlengkapan yang digunakan, serta pentingnya menjaga lahan gambut.
Di acara peluncuran yang diselenggarakan di Riau, sekitar 75 siswa, guru dan kepala sekolah dari beberapa sekolah di Siak mengikuti kegiatan mendongeng, permainan edukasi gambut, pengenalan sarana dan prasarana pemadam kebakaran lahan, dan simulasi secara langsung cara memadamkan api oleh tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD) Perusahaan dan Masyarakat Siaga Api (MSA).
Rencananya, dalam beberapa bulan ke depan sekitar 7.500 buku cerita “Rumbun dan Sahabat Rimba” edisi dua dan tiga akan dibagikan kepada anak-anak, guru dan masyarakat di seluruh area perkebunan Perusahaan yang berada di daerah rawan kebakaran.
Pendekatan terpadu dalam pencegahan karhutla
Tak hanya memberikan edukasi terhadap siswa SD dan SMP, Sinar Mas Agribusiness dan Food juga melakukan pencegahan dengan melibatkan berbagai stakeholder, diantaranya Manggala Agni atau sebagai Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam memperkuat kemampuan pencegahan kebakaran tim di lapangan.
Edwin Putra, S.Hut, M.Si, Koordinator Wilayah Manggala Agni Provinsi Riau mengatakan, “Misi kami adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kebakaran, baik terhadap sumber daya hutan maupun masyarakat. Melalui inisiatif ini, generasi muda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebakaran hutan dan didorong untuk memberikan advokasi praktik-praktik yang bertanggung jawab terkait pencegahan dan pengendalian kebakaran.”
Simulasi pemadaman api oleh Tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD) Sinar Mas Agribusiness and Food dan Masyarakat Siaga Api (MSA) binaan Perusahaan kepada siswa-siswi SD dan SMP yang hadir dalam acara peluncuran buku cerita “Rumbun dan Sahabat Rimba” edisi kedua dan ketiga di Siak, Riau. Kegiatan ini diharapkan akan memperluas wawasan siswa-siswi dalam upaya pencegahan karhutla dan menumbuhkan kebanggaan kepada para laskar pemadam api, baik itu Manggala Agni, TNI, Polri serta MSA dan juga Tim KTD yang dibentuk Perusahaan.
Sinar Mas Agribusiness and Food berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan operasional secara bertanggung jawab untuk melindungi lingkungan dan ekosistem yang penting bagi masyarakat setempat dibuktikan dengan kepatuhan yang ketat terhadap Kebijakan Nihil Bakar, 99,97 persen area Sinar Mas Agribusiness and Food bebas kebakaran selama tahun 2021.
Tak hanya itu, pada tahun 2016, Sinar Mas Agribusiness and Food meluncurkan DMPA, yang mencakup berbagai inisiatif yang dirancang untuk mencegah dan mengelola kebakaran, termasuk penyebaran lebih dari 10 ribu Personil Tanggap Darurat yang bersiaga di seluruh perkebunan milik perusahaan.
Dengan adanya program DMPA, kapasitas masyarakat lokal menjadi lebih meningkat dalam upaya pencegahan dan mengatasi kebakaran melalui pelatihan pencegahan kebakaran, penyediaan infrastruktur dasar pemadam kebakaran, dan membangun proses peringatan dini untuk menghadapi risiko kebakaran.
Program DMPA telah menjawab kebutuhan utama masyarakat, yaitu dengan adanya tim Masyarakat Siaga Api (MSA), sebagai relawan untuk pencegahan dan penanganan karhutla di wilayah desa. Dimana hingga akhir 2021, program DMPA oleh Sinar Mas Agribusiness and Food telah mencakup 1,150 anggota masyarakat yang menjadi relawan MSA, 90 Desa Binaan yang berpartisipasi menjadi relawan MSA di area Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur.
Selain itu, masyarakat juga telah dilibatkan untuk proses restorasi lahan gambut dan dalam program ketahanan pangan melalui Pertanian Ekologis Terpadu (PET)
Hasilnya, sampai saat ini tercatat 90 desa telah terdaftar dalam program DMPA di Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. (*)