Dalam pernyataan resminya, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, diwakili Juru Bicara (jubir) ponpes, Noor Syahid, menyampaikan permohonan maaf sekaligus berbelasungkawa atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum.
"Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok, dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya Almarhum Ananda AM, santri Gontor asal Palembang, pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022," kata Noor Syahid.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara(TKP) dan pra rekonstruksi. Hasilnya kata AKBP Catur polisi menyita beberapa barang bukti berupa pentungan, air mineral, minyak kayu putih hingga becak.
Dalam pra rekonstruksi itu, kata Catur, unsur penganiayaan di peristiwa itu sebenarnya sudah sangat jelas terjadi. Ada 50 adegan dalam pra rekonstruksi itu terdiri dari kejadian awal penjemputan korban hingga terjadinya kekerasan yang mengakibatkan santri berinisial AM (17) meninggal dunia.
Pra rekonstruksi juga dilakukan dari kegiatan awal korban melakukan perkemahan Kamis-Jumat. Saat ditanya apa motif penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku AKBP Catur enggan menjelaskan lebih lanjut.
"Kita menunggu lengkap dulu baru kami sampaikan. Penyebab kematian nanti akan disampaikan saksi ahli," ujarnya.(Tribun Network/dwi/rif/wly)