News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tangis Pilu Ibu Santri Gontor Tak Ingin Kematian Anaknya Terulang Pada yang Lain, Hentikan Kekerasan

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan masuk menuju Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo, Jawa Timur (kiri). Soimah, ibu AM santri Gontor yang tewas karena dianiaya (kanan). Tangis pilu Soimah (44), ibu dari AM, santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa Timur tak terbendung ia berharap tak ada kekerasan lagi di dunia pendidikan.

"Tidak dijelaskan sakitnya apa, tapi yang jelas kebohongan itulah yang sangat melukai hati bu Soimah (ibu AM) dan keluarga," ujar Titis.

Baca juga: Santri Gontor Meninggal Diduga Akibat Dianiaya, Ponpes Gontor: Ikuti Proses Hukum, Sudah Usir Pelaku

Surat keterangan kematian itu dikeluarkan oleh RS Yasyfin Darussalam Gontor tertanggal Senin 22 Agustus 2022. Dituliskan bahwa AM meninggal dunia pada 22-08-2022 tepatnya pada pukul 06.45 WIB yang juga dilengkapi dengan tanda tangan dokter berinisial MH.

Jalan masuk menuju Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo, Jawa Timur (kiri). Soimah, ibu AM santri Gontor yang tewas karena dianiaya (kanan). (KOMPAS.com Muhlis Al Alawi/Instagram @hotmanparisofficial)

Akan tetapi, Soimah dan keluarga bukan main dibuat terkejut saat melihat langsung kondisi jenazah AM setibanya di rumah duka tepatnya di kota Palembang.

Tubuh kaku remaja itu jelas menggambarkan adanya dugaan tindak pidana kekerasan yang sudah dia alami.

"Itu yang sangat kita sayangkan. Sudah tahu terjadi tindak penganiayaan tapi kenapa dibuat, dikemas ada surat keterangan kematian yang menyatakan dia meninggal karena sakit," ucap Titis.

Baca juga: Awalnya Disebut Kelelahan, Santri Gontor Ternyata Tewas karena Penganiayaan

Lanjut dikatakan, berdasarkan keterangan anggota Polres Ponorogo yang disampaikan ke perwakilan keluarga, polisi sudah memeriksa 7 saksi terkait dugaan kekerasan ini. "Kita akan bersinergi dengan pihak kepolisian. Apakah ada upaya dari lembaga pendidikan ini untuk menutup-nutupi, sikap manajemennya seperti apa," ujarnya.

"Terkait surat (keterangan kematian) ini, kita tidak tahu dikeluarkan atas permintaan siapa. Karena selama ini ibu korban tidak pernah memintanya," ujarnya.

Seorang wanita bernama Soimah mengaku pada Hotman Paris bahwa anaknya yang merupakan santri di pondok pesantren di Ponorogo, Jawa Timur, diduga meninggal karena kekerasan (Tangkapan Layar akun Instagram @hotmanparisofficial)

Diberitakan sebelumnya, Soimah adalah ibu yang mencari keadilan atas tewasnya sang anak sulung AM (17) ketika menempuh pendidikan Kelas 5i (setara SMA) di Pondok Modern Darussalam Gontor 1, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Baca juga: Awalnya Disebut Kelelahan, Santri Gontor Ternyata Tewas karena Penganiayaan

Dia mendapat kabar anaknya meninggal dunia dari pengasuh Gontor 1, Senin (22/8) sekitar pukul 10.20 WIB.
Kasus ini menjadi sorotan publik ketika Soimah menemui langsung dengan pengacara kondang Hotman Paris di Palembang, Minggu (4/9/2022).

Korban dalam dugaan kekerasan tersebut berjumlah tiga orang.

Satu korban meninggal dunia berinisial AM yang merupakan anak Soimah, santri asal Palembang. Dua santri lagi masih

Jubir Pondok Modern Darusalam Gontor (PMDG) , Noor Syahid saat memberikan keterangan terkait tewasnya AM, santri yang diduga menjadi korban penganiayaan. (Tangkap layar kanal YouTube gontortv)

menjalani perawatan di rumah sakit.

Pernyataan Pihak Pondok Modern Darussalam Gontor

Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jatim ikut angkat bicara.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini