Khususnya, kata Faisal, menyangkut anggaran yang diperlukan untuk memperkuat TNI dan menyejahterakan prajurit.
"Bagaimana Komisi I mendukung anggaran yang diperlukan dalam rangka memperkuat TNI sebagai alat pertahanan negara dan memperjuangkan kesejahteraan prajurit. Bukan malah mengadu domba antara pimpinan TNI," ujarnya.
Ia menegaskan, tidak ada perpecahan dalam tubuh instansi TNI. Pihaknya tetap dalam satu rantai komando dengan pimpinan TNI.
"Bahwa TNI yang berada di Kota Balikpapan sebagai penyangga IKN dan gerbang negara, tetap solid dan tegak lurus melaksanakan komando dari pimpinan kami," ucapnya. (*)
Danrem tersinggung
Komandan Korem 073/Makutarama Kolonel Inf Purnomosidi mengaku tersinggung dengan penyataan Effendi Simbolon.
"Saya selaku pribadi anggota TNI dan Komandan Korem tersinggung dengan pernyataan tersebut. Ini kan yang diserang adalah institusi," jelasnya, Selasa (13/9/2022).
Purnomosidi mengatakan bahwa TNI adalah tentara nasional yang memiliki loyalitas.
"Kita tegak lurus pada Presiden selaku panglima tertinggi, Panglima TNI, Kasad, Pangdam bahkan sampai Koramil dan Babinsa," tegasnya.
Baca juga: Anggota DPR hingga Menko Polhukam Mahfud MD Beri Komentar Soal Calon Panglima TNIĀ
Menurutnya, TNI adalah tentara nasional, tentara pejuang, dan tentara rakyat.
"Kita ini adalah tentara profesional yang dilatih dan dilengkapi, kesejahteraan kita diperhatikan. Sebagai tentara, kami tunduk pada hukum nasional dan internasional," kata Purnomosidi.
"Sehingga sangat naif sekali kalau ada anggota DPR yang mengatakan TNI seperti gerombolan, apalagi itu disampaikan anggota DPR yang mewakili rakyat di dalam lembaga terhormat. Sangat tidak pantas," paparnya.
Purnomosidi mengatakan masyarakat bisa menilai sendiri kapasitas dari subtansi pernyataan tersebut.
"Soal klarifikasi, silakan menilai sendiri. Kemarin ada aksi bela TNI, ini bukti masyarakat tidak terima dengan statement tersebut," ungkapnya.