TRIBUNNEWS.COM - Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) membuat pengakuan soal kejadian di Magelang, yang terjadi sebelum kejadian pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Hal tersebut diungkap oleh sang kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar.
Termasuk, Bripka RR yang mengaku tak melihat dan mendengar adanya pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.
Diketahui Erman Umar menceritakan soal beberapa kejadian di Magelang, dimulai dari tanggal 6 Juli 2022.
Baca juga: Ferdy Sambo Ceritakan Dugaan Pelecehan terhadap Putri ke Bripka RR sebelum Suruh Tembak Brigadir J
Kemudian Brigadir RR serta Bharada Eliezer (Bharada E) sempat pergi dari rumah Magelang, untuk menjalankan tugas mengurus salah satu anak Ferdy Sambo.
Saat menjalankan tugas tersebut, Putri Candrawathi menghubungi ponsel Bharada E, dan menyuruh Bharada E serta Bripka Ricky Rizal untuk pulang ke rumah Magelang.
Baca juga: Brigadir FF Dihukum Demosi 2 Tahun Karena Rampas Ponsel 2 Wartawan di Rumah Ferdy Sambo
Bripka RR pun sempat bertanya kepada Putri Candrawathi, apa yang terjadi hingga ada keributan tersebut.
"Kemudian Bripka RR bertanya kepada Putri Candrawathi 'ada apa bu?' tapi Putri Candrawathi malah menanyakan (keberadaan) Yosua," lanjutnya.
Erman Umar mengatakan saat itu Bripka RR tidak melihat atau mendengar Putri Candrawathi dilecehkan, namun hanya melihat raut wajah Putri Candrawati terlihat sakit.
Bahkan Bripka RR mengaku tidak ada seorang pun yang membicarakan adanya pelecehan seksual.
Tak berhenti di situ, lanjut Erman Umar, Bripka RR pun gantian bertanya kepada Brigadir J.
"Ada apa Yosua? lantas jawab Yosua 'iyaa Bang itu Pak Kuat (Kuat Ma'ruf) kenapa marah-marah ke saya," ujar Erman.
Bripka RR mengatakan setelah kejadian tersebut Pitri Candrawathi dan Brigadir J sempat berbicara berdua di ruangan, dengan pintu terbuka.
Namun, Bripka RR mengakui tak mendengar apa yang mereka bicarakan.