Laporan Wartawan Tribunews, Mario Christian
TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar demo menolak kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/9//2022) besok.
Koordinator BEM SI Luthfi Yufrizal mengklaim peserta yang akan ikut berdemo diperkirakan berjumlah seribu orang.
"Benar kami akan aksi besok jam 10.00 pagi di Istana Negara. Kemungkinan yang hadir seribu orang dari kami. Itu dari Jabodetabek dan teman-teman di daerah juga," ujar Luthfi saat dikonfirmasi, Rabu (14/9/2022) malam.
Luthfi mengatakan demo ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya.
Dia menegaskan demo tersebut menindaklanjuti ultimatum pada tanggal 8 September 2022 yang tidak didengar pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Jokowi: BLT BBM Telah Disalurkan Kepada 5,9 Juta Penerima
"Tanggal 8 September kemarin kita sudah gelar aksi, sebenarnya kita menunggu sampai 7x24 jam, kalau memang belum ada jawaban, kita akan turun aksi lagi. Itu kan tujuh hari berarti, jadi aksi bakal digelar besok kan," kata dia.
Luthfi menjelaskan, ada tiga tuntutan utama dalam aksi besok.
Pertama, menuntut dan mendesak pemerintah mencabut keputusan terkait kenaikan harga BBM.
Kedua, mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat.
Baca juga: Mensos Risma Targetkan Penyaluran BLT BBM di Aceh Rampung Pekan Ini
Kemudian mengalihkan anggarannya ke subsidi BBM yang lebih berdampak kepada masyarakat.
"Menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi secara tegas," ucapnya
Sementara, dalam keterangan tertulis BEM SI, pihaknya menilai kenaikan harga bahan pokok yang semakin meningkat membuat rakyat semakin tercekik.
Baca juga: Imbas Kenaikan Harga BBM, Damri Naikkan Harga Tiket untuk Rute Jakarta- Surabaya untuk Semua Kelas
Mereka menegaskan, penindasan yang dilakukan negara tiada henti, maka perlawanan terhadap ketidakadilan tidak mengenal jeda.
"Kenaikan harga BBM yang kemudian disusul kenaikan harga bahan pokok yang semakin meningkat membuat rakyat semakin tercekik. Penindasan yang dilakukan oleh negara tiada henti, maka perlawanan terhadap ketidakadilan tidak mengenal jeda," katanya.
"Kami dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia memanggil mahasiswa, masyarakat, buruh, dan siapapun yang siap melakukan perlawanan, lantangkan suara dan tumpahkan segala kekecewaan," ujarnya.