“Sempat 10 menit bapak hilang nadinya itu dengan pacu jantung yang lain ada lagi,” katanya.
“Saat itu bapak ditidurkan, dengan kondisi ditidurkan untuk memaksimalkan penyembuhan dan pemulihan bapak,” tuturnya lagi.
Armia menjelaskan, Azyumardi memang memiliki permasalahan lemah jantung, sehingga rentan tertekan oleh bagian paru-paru.
Baca juga: Jenazah Azyumardi Azra Tiba di Indonesia Senin Malam, Dimakamkan di TMP Kalibata Lusa
Pihak keluarga, kata dia, sebelumnya sudah berencana memindahkan almarhum dari Hospital Serdang.
Namun, itu masih menunggu kondisi almarhum stabil terlebih dahulu.
“(Tapi) 12.30 waktu KL bapak dinyatakan dokter sudah enggak ada,” tuturnya.
Armia juga menyebut almarhum Azyumardi Azra sempat dinyatakan positif covid-19. Karena itu hingga berita ini diturunkan proses pemulangan jenazah pun terus dilakukan.
“Sekarang lagi proses pemulangan. Jadi karena bapak positif Covid, pihak rumah sakit tidak mengizinkan untuk dibawa ke sini,” kata Armia.
Pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia, lanjut dia, sudah berkoodinasi agar jenazah dapat segera dipulangkan.
"Pihak Indonesia sudah koordinasi dengan KBRI sana agar bisa dipulangkan," katanya.
"Ini masih proses mohon doanya saja supaya prosesnya berjalan lancar agar bapak bisa dipulangkan ke sini," tambah Armia.
Azyumardi memang mendadak terserang batuk keras, panjang, disertai sesak napas di atas pesawat dalam penerbangan ke Malaysia.
Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, Azyumardi Azra sempat dirawat di ruang zona merah khusus pasien covid-19.
KBRI Kuala Lumpur kini tengah mengurus kepulangan jenazah Ketua Dewan Pers, Prof. Azyumardi Azra ke tanah air.