Martin lantas menjelaskan, ayahanda Brigadir J, Samuel Hutabarat memang mengaku lelah mengikuti perkembangan kasus kematian sang anak.
Namun, ibunda Brigadir J serta seluruh kerabat masih bersemangat untuk ikut mengawal kasus ini.
Baca juga: Misteri Orang Ke-3 yang Tembak Brigadir J, Martin Simanjuntak: Bisa Kuat Maruf, Putri atau Bripka RR
Irjen Ferdy Sambo 'Habisi' Brigadir J Tembak Kepala dari Belakang
Sementara itu, berdasarkan pemberitaan Tribunnews.com sebelumnya, Ferdy Sambo ternyata ikut menembak Brigadir J di rumah dinasnya di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.
Fakta ini terungkap dalam video animasi detik-detik penembakan yang dirilis oleh Polri.
Dalam video itu, Sambo digambarkan menembak bagian belakang kepala Brigadir J yang sudah tertelungkup bersimbah darah di lantai samping tangga dekat gudang.
Sambo 'menghabisi' Brigadir J setelah Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E lebih dulu menembak bintara Polri sebanyak tiga kali atas perintah Sambo.
Akibat tembakan Bharada E yang mengenai bagian dada, tangan hingga wajah itu, Brigadir J akhirnya terkapar bersimbah darah.
"17.12.00 WIB: FS (Ferdy Sambo) menembak ke arah Y," tulis narasi dalam video animasi tersebut seperti dikutip, Rabu (30/8).
Sesaat sebelum Brigadir J ditembak, Ferdy Sambo sempat berbicara dengan pengawalnya itu.
Awalnya Ferdy Sambo menyuruh Kuat Ma'ruf memanggil Brigadir J untuk menemuinya.
Brigadir J kemudian masuk ke ruang makan dan di sana Sambo serta ketiga tersangka lainnya sudah menunggu.
Saat itulah Sambo berkata kepada Yosua: "Kamu tega sekali sama saya! Kamu kurang ajar sekali sama saya!" begitu ucapan Fery Sambo ke Brigadir J.
Setelah itu Sambo memerintahkan Bharada E untuk segera menembak Yosua.