TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi namanya masuk radar calon presiden (capres) 2024 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Tentunya dinamika ini kita sikapi dengan bijaksana, apresiasi atas aspirasinya," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu kepada Tribunnews, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Sandiaga menyadari menuju kontestasi demokrasi pemilu 2024 banyak diwarnai dinamika politik.
Namun dia lebih memilih bijaksana menyikapinya dengan fokus melaksanakan tanggung jawabnya sebagai Menparekraf.
Apalagi, tantangan ke depan terutama ekonomi masih menjadi ancaman global, termasuk bagi Indonesia.
"Kita sekarang fokus kepada tugas di kementerian sebagai pembantu presiden, ada tantangan-tantangan seperti inflasi tahun ini dan tahun depan ada potensi resesi dunia yang harus kita sikapi terutama parekraf," ujarnya.
"Jika kita bisa menyelesaikan tantangan ekonomi ini saya yakin kontestasi demokrasi di 2024 ini akan fokus kepada bagaimana keberlanjutan kepemimpinan dan perbaikan dari sisi ekonomi yang sudah lama ditunggu masyarakat," tandasnya.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memaparkan ada sejumlah tokoh potensial yang bakal diusung mereka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ini dilakukan setelah Musyawarah Majelis Syura (MMS) VII di Bandung pada 14-15 Agustus 2022.
Ketua Bidang Humas DPP PKS Ahmad Mabruri mengatakan para tokoh tersebut diketahui memiliki tiga kriteria utama, di antaranya memiliki karakter nasionalis-religius, berpeluang besar untuk menang, dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Jika dirangkum, para tokoh tersebut memiliki kriteria nasionalis-religius.
"Nasionalis religius bisa Anies Baswedan, Sandiaga Uno, AHY, Ridwan kamil, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto," kata Ahmad Mabruri kepada wartawan, Senin (19/9/2022).
Selain itu, Ahmad juga terus menjalin komunikasi dengan Partai Nasdem, Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) serta Partai Gerindra.
"Kita jalin komunikasi dengan semua kandidat dan partai. Membangun Indonesia perlu kolaborasi semua elemen bangsa," ujar dia.
Meski sudah melakukan komunikasi dengan Partai Gerindra dan PAN, Ahmad menyebut nama Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan tidak masuk radar yang bakal PKS usung sebagai capres di Pemilu 2024.
Hal itu menimbulkan pertanyaan, terlebih Prabowo Subianto merupakan salah satu tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi di berbagai lembaga survei.
Namun, Ahmad enggan menjelaskan lebih jauh alasan Prabowo dan Zulhas tidak masuk radar PKS.
"Saya juga kurang tahu kenapa nama-nama ini (Prabowo-Zulhas) jarang dibicarakan," pungkasnya.(*)