News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Bayu Skak Berang dengan Pernyataan Dadang Aremania: Tidak Mewakili Malang

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sam Dadang Aremania. YouTuber Bayu Skak turut menanggapi ramainya perbincangan publik mengenai pernyataan Dadang Aremania.

TRIBUNNEWS.COM - YouTuber Bayu Skak turut menanggapi ramainya perbincangan publik mengenai pernyataan Dadang Aremania.

Sam Dadang Aremania trending di media sosial setelah pernyataannya di Mata Najwa yang membahas tragedi Kanjuruhan.

Sebelumnya, pentolan Bonek, Andie Peci melalui akun Twitternya mengungkapkan bahwa ia akan datang ke Malang untuk mengucapkan duka dan menyerukan gerakan mengusut tuntas tragedi di Kanjuruhan.

Permintaan itupun dijawab oleh Dadang saat di acara Mata Najwa, namun justru dinilai seakan monolak Bonek untuk datang ke Malang.

"Tanpa mengurangi rasa hormat, panjenengan semua dan teman-teman Bonek."

"Kalau pertandingannya tidak melawan Persebaya, kami persilahkan saja, tapi ini kan melawan Persebaya, kami tidak ingin nantinya ada friksi yang tidak-tidak di tingkat grass root," ucapnya.

Baca juga: Pernyataan Dadang Aremania yang Viral, Terkesan Tolak Kedatangan Bonek di Malang, Kini Minta Maaf

Pernyataan tersebut sontak ramai diperbincangkan hingga kata Dadang menjadi trending di Twitter.

Banyak yang tak sependapat dengan pernyataan Dadang tersebut karena justru menghalangi momen suporter untuk bersatu.

Bahkan YouTuber Bayu Skak turut mengecam pernyataan Dadang tersebut.

Ia sebagai warga Malang, merasa malu dengan pernyataan Dadang tersebut.

"Sak umur-umur ket iki aku isin dadi wong Malang. Gara-gara lambene (mulut) dadang," tulis Bayu Skak di akun Twitternya @Moektito.

YouTuber bernama asli Bayu Eko Moektito itu meminta agar publik tidak menilai Arema dari satu pernyataan yang dibuat Dadang tersebut.

Menurutnya, apa yang disampaikan Dadang itu tidak mewakili Aremania ataupun warga Malang.

"Jangan melihat 1 orang ini ya, kami warga Malang pun juga kaget. Saat semua se Indonesia bilang “Malang kamu tidak sendirian” satu orang ini bilang “kami bisa urus sendiri” sok sekali. 1 orang ini tidak jelas siapa, dan tidak mewakili Malang," tulisnya.

Baca juga: SOSOK Dadang, Aremania yang Viral karena Terkesan Tolak Permintaan Andie Peci Hadir di Malang

Dadang Minta Maaf

Terkait pernyataaanya yang menuai kontroversi, Dadang akhirnya menyampaikan permintaan maaf. 

Melalui akun Instagram miliknya @mc_dadang87, Dadang mengaku tak pernah menolak kedatangan Bonek ke Malang.

"Saya Dadang secara pribadi memohon maaf mungkin atas kekeliruan atas omongan saya, tidak ada maksud menolak kehadiran temen-temen Bonek ke Malang," ujar Dadang.

"Temen-temen suporter ke Malang, khususnya pada Bonek sepurane (mohon maaf) kalo mau ke Malang, monggo (silakan). Besok mau ikut tahlil monggo."

"Yang saya maksud 40 hari itu bukan menolak kehadiran kalian, endak (tidak). Tapi untuk kita duduk bersama untuk kita bicara masalah perdamaian, itu. Kalau mau mendoakan saudara-saudara saya monggo. Saya juga ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya saudara Bonek buat acara yang besar di Tugu Pahlawan."

"Cak Peci, dulur-dulur Bonek kabeh, sepurane sing okeh (saudara-saudara Bonek semua, mohon maaf sebesar-besarnya)," kata Dadang.

Baca juga: Dadang Aremania Tuai Kontroversi saat Tampil di Acaranya, Ini Klarifikasi Pihak Mata Najwa

Klarifikasi Tim Mata Najwa

Pihak Mata Najwa memberikan klarifikasi terkait sosok Dadang, Aremania yang kini menjadi perbincangan karena pernyataanya yang menjadi kontroversi.

Pihak Mata Najwa mengungkap kronologi tim Mata Najwa mengundang Dadang untuk tampil dalam acara mereka yang berujung kontriversi. 

Kronologi itu diungkap Mata Najwa melalui akun Twitternya, @MataNajwa. 

Berikut cuitan lengkap tim Mata Najwa soal bagaimana mereka mengundang Dadang: 

MATA NAJWA "MENEMUKAN" DADANG

Banyak yang bertanya siapa Dadang Indarto? Berikut ceritanya:

1. Aremania bukan organisasi. Tak ada pengurus. Tak ada ketua atau jubir. Cukup tricky untuk mencari perwakilan resmi, apalagi situasi tribun itu dinamis dan kadang beragam.

2. Pilihannya Sam Yuli Sumpil. Bukan semata ukuran popularitas, tapi juga karena ia dirijen. Di stadion, dirijen bisa berpengaruh menentukan ritme tribun. Tapi Sam Yuli tak bisa ke Jakarta. Ia mengaku masih terpukul, dan masih perlu banyak takziah.

Sam Yuli sempat menangis saat kami bicara via video call (Rabu, 10.45). Kami tawarkan opsi via Zoom, Sam Yuli bilang masih belum siap. Kami menghormati sikapnya.

3. Sepanjang video call, Sam Yuli ditemani Dadang Indarto. Kami bertanya siapa yang menggantikan? Apakah Dadang? Sam Yuli setuju.

4. Kami tak menerima Dadang tanpa checking. Yang paling awal dicek, sikap Dadang atas angle Mata Najwa: usut tuntas & perdamaian. Saat percakapan [semacam pre-interview], pernyataannya layak. Ia jelas menuntut keadilan.

Soal perdamaian, kira-kira ia bilang begini: “Kapan pun Bonek mau takziah, monggo. Tanpa omong perdamaian dulu pun, Bonek takziah & diterima, itu sudah aksi damai konkret. Green Nordz27 tadi ke Kanjuruhan aman, kok.”

5. Karena kurang dikenal di luar Malang, kami lakukan verifikasi lagi, memastikan ia memang Aremania. Namanya muncul dalam banyak berita sebagai saksi peristiwa Kanjuruhan – ia ada di stadion.

Ia muncul dalam banyak pemberitaan advokasi korban, bahkan hadir bersama aktivis Kontras Andy Irfan. Tim kami datang saat konpres pembentukan Tim Pencari Fakta Arema, dan Dadang duduk di sebelah Sam Yuli bersama yang lain, termasuk Sam Ambon Fanda.

Dadang pula yang berbicara mewakili mereka.

6. Verifikasi terakhir: Apakah ia Aremania yang aktif ke tribun atau tidak? Setelah dicek, dia memang aktif di tribun, yaitu di tribun selatan, tepatnya gate 12.

Posisi editorial Mata Najwa jelas mendukung pengusutan peristiwa Kanjuruhan hingga tuntas. Kami menganggap perdamaian juga mutlak diwujudkan. Episode Mata Najwa kali ini justru hendak mendorong dua hal tersebut karena keduanya sepaket.

Kami bersama mereka yang menghendaki perdamaian dan keadilan.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini