Akhirnya, Ali memutuskan untuk tidak kuliah dan mencoba kesempatan masuk UI pada tahun depan.
Selama masa gap year itu, Ali mengaku belajar dari awal termasuk akar pelajaran kelas 10 SMA.
Ia mencicil sedikit demi sedikit pelajaran dan menahan untuk tidak bermain game.
Alhasil, ketika Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Masuk UI (SIMAK UI) digelar, ia berhasil mengerjakan soal-soal dalam ujian tersebut.
Saat pengumuman SBMPTN, Ali sedih setelah mengetahui tidak lolos untuk kedua kali.
Keesokan harinya, Ali berniat ke toko buku dan membeli buku untuk mempersiapkan diri kembali pada SBMPTN tahun depan.
Namun, orang tuanya menyuruh Ali bersabar menanti pengumuman SIMAK UI.
Tak disangka, Ali lulus melalui jalur ini. Saking gembiranya diterima di FK UI, Ali sampai membanting iPad-nya.
"Saya teriak karena Alhamdulillah saya dinyatakan lolos sebagai mahasiswa baru FKUI tahun 2016, bahkan iPad pun saya banting waktu itu karena kagetnya," tulisnya.
Saat menikahi Mutiara, Ali mengucapkan ijab kabul dalam bahasa Arab dan memberikan mahar sebesar Rp 1 juta.
Saat acara resepsi pernikahan, Ali menceritakan awal pertemuannya dengan Tia di UI.
Ali mengaku tak tahu Mutiara adalah putri Anies Baswedan saat pertama kali jumpa.
"Ketemu di kantin Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) lagi ngantre, saya di depan dia (Mutiara), waktu itu pas menghadap belakang eh...(ketemu)," katanya, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Sabtu (30/7/2022).
Ali menambahkan, baru mengetahui lebih jauh tentang keluarga Mutiara setelah banyak mengobrol dengannya.