TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah statement Andie Peci Bonek di Mata Najwa.
Andie Peci Bonek datang ke acara Mata Najwa yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno Kamis (6/10/2022) malam.
Acara Mata Najwa yang dihadiri Andie Peci Bonek itu juga ditayangkan secara live streaming dari di YouTube Najwa Shihab.
Mata Najwa pada malam itu mengangkat judul Usut Sampai Tuntas Tragedi Kanjuruhan.
Mengingat Tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan lebih korban itu saat ini tengah menjadi perhatian banyak pihak.
Hadirnya Andie Peci Bonek menjadi satu di antara pewakilan suporter sepak bola seluruh Indonesia yang diundang untuk hadir di acara tersebut.
Baca juga: Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Misi Persebaya Rajut Kedamaian dengan Arema FC Dimulai
Cak Andie Peci Bonek, sapaan akrabnya, diberi kesempatan Najwa Shihab selaku pembawa acara untuk memberikan statementnya terkait peristiwa di Kanjuruhan.
Tribunnews.com merangkum penyataan Andie Peci terkait peristiwa Kanjuruhan di Mata Najwa.
Statement Andie Peci Bonek terkait insiden di Kanjuruhan
Pertama kali mendengar kejadian tersebut, Andie Peci mengaku marah.
Ia menjelaskan alasannya marah, adalah marah terhadap pengelola sepak bola nasional.
Sebab menurut Andie Peci, peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi dan berulang.
"Seperti kejadian ini sebelumnya pernah terjadi di Surabaya tahun 2012, ada peristiwa serupa terkait gas air mata," ujar Andie.
"Saat peristiwa itu terjadi ada satu korban meninggal dunia," imbuh Andie.
Terkait insiden di Kanjuruhan, Andie Peci mengaku prihatin terhadap ratusan korban yang meninggal dunia dan tidak bersalah.
"Seluruh dunia menangis karena jatuhnya ratusan korban ini", kata Andie.
Menurut Andie Peci, kejadian di Kanjuruhan bukanlah takdir, tetapi benar-benar kesalahan manusia.
Andie lalu mengungkapkan rasa simpatinya dan ikut berbela sungkawa atas insiden yang terjadi.
Baca juga: Berduka Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Bonek: Ini Sangat Menyayat Hati
Ketika ia mendengar adanya perdamaian yang dilakukan beberapa suporter di daerah akibat adanya peristiwa ini.
Menurutnya perdamaian-perdamaian itu tidak perlu ditampilkan.
"Ada perdamaian dan niat berdamai itu, menurut saya suporter sekarang tidak perlu menampilkan perdamaian seperti itu," jelas Andie.
"Itu justru menjadi kontradiksi terhadap makna dari perdamian itu sendiri," kata Andie.
Perdamaian biarkan berjalan apa adanya, ungkap Andie kepada Najwa Shihab.
Keinginan Andie Peci Bonek untuk datang ke Kanjuruhan
Terkait tulisannya di media sosial Andie menyoal niatnya datang ke markas Arema jika diperbolehkan, seyogyanya ia ingin menyampaikan dua hal.
Pertama tujuan Andie datang ke sana untuk mengungkapkan bela sungkawa terhadap Aremania.
Kedua, ia ingin bersama-sama menyusun gerakan untuk mengusut tuntas semuanya.
"Hanya itu saja," tegas Andie Peci.
Meskipun menurutnya ada proses yang lebih cair dari itu dan butuh kebijakan secara nasional.
"Kita aja jadi suporter tidak diakui oleh negara, tidak ada regulasi yang mengatur soal itu," ujar Andie.
"Baru pada UU nomor 11 tahun 2022 ada isitilah suporter, hak dan kewajiban, namun tidak ada peraturan presiden dan peraturan menteri," menurut Andie.
Itulah alasan Andie Peci mengatakan bahwa suporter tidak diakui.
Pernyataan Andie Peci, terkait perdamaian juga disepakati oleh Dadang selaku perwakilan dari suporter Arema.
Dadang mengucapkan terima kasih atas duka citanya kepada pihak Arema.
"Kami mohon maaf, kalau pertandingan tidak melawan Persebaya kami persilahkan, tapi ini kan melawan persebaya," ujar Dadang.
Menurut Dadang keinginan Andie Peci itu akan menghadirkan friksi antar suporter di tingkat grassroot (tingkat bawah).
Terkait niat mengusut tuntas bersama kasus tersebut, Dadang hanya meminta doa saja.
Dadang mengatakan pihak Arema secara independen sudah berusaha dan bergerak.
"Doa kan kami saja, tim independen ini sudah berjalan dan membuka fakta yang sebenarnya serta berjalan beriringan dengan tim bentukan Mahfud MD," imbuh Dadang.
"Biarkan kita fokus untuk usut tuntas, doa kan kami Aremania, kepada seluruh suporter," ucap Dadang.
Andie Peci juga mengungkapkan bahwa pada saat kemenangan Persebaya melawan Arema FC, ada puluhan suporter yang akan menyambut tim pulang.
"Kita bonek sebenarnya sudah ada puluhan ribu orang menyambut kemenangan persebaya di pintu masuk Surabaya di Bunderan Waru," ungkap Andie Peci.
Namun ketika mendengar kabar tragedi dan disebarkan melalui pesan kepada seluruh teman-teman Bonek, mereka semua pulang.
"Mereka semua pulang, ga ada sambutan sama sekali," kata Andie.
"Supoter itu sebenarnya punya hati nurani, tinggal pemerintah mengelola saja suporter itu," pungkas Andie Peci.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)