News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akses Informasi tentang Produk Tembakau Alternatif Diharapkan Dapat Diperluas

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rokok elektrik

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kajian ilmiah yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait tembakau alternatif sangat dibutuhkan untuk menghadirkan informasi yang akurat dan holistik serta memberikan akses yang luas kepada masyarakat, terutama perokok dewasa.

Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI) Johan Sumantri menjelaskan, misinformasi yang tersebar di publik itu tidak berlandaskan kajian ilmiah.

Untuk itu, pemerintah perlu mendorong akses informasi yang lebih luas, yang juga didukung oleh kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif dengan menggandeng akademisi, praktisi kesehatan, pelaku industri, konsumen, hingga publik.

“Daripada sibuk mengedukasi masyarakat tentang mana berita akurat dan tidak, lebih baik meminta pemerintah untuk berhenti menyebarkan berita tidak akurat serta segera lakukan kajian ilmiah dengan menunjukan hasilnya ke masyarakat,” kata Johan, Selasa (11/10/2022).

Johan meneruskan kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun kantong nikotin, sudah banyak dilakukan baik di dalam maupun luar negeri.

Namun, hasil kajian ilmiah tersebut belum terdistribusi dengan baik kepada publik. Hal ini dikarenakan minimnya dukungan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menyebarluaskannya.

“Salah satu alasannya karena kurang dukungan pemerintah. Untuk tahap awal cukup duduk bersama dengan pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan,” ucapnya.

Johan khawatir lantaran belum adanya informasi berlandaskan hasil kajian ilmiah yang disuarakan oleh pemerintah akan berpengaruh besar terhadap upaya dalam menurunkan prevalensi perokok.

Baca juga: Hari Kretek Nasional, Komunitas Perokok Keberatan Tarif Cukai Naik

Perokok dewasa bakal tetap dengan kebiasaannya karena minimnya informasi akurat mengenai produk tembakau alternatif yang telah terbukti memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.

Padahal, berdasarkan data yang telah dipublikasikan Public Health England, divisi dalam Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris, pada Februari 2021 lalu menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif sangat efektif membantu dalam menurunkan jumlah perokok secara signifikan.

Pada 2020 lalu, sebanyak 27,2 persen orang menggunakan produk tembakau alternatif sebagai bantuan untuk beralih dari rokok dalam kurun waktu 12 bulan dibandingkan dengan 1,5 persen orang yang menggunakan terapi pengganti nikotin dan 4,4 persen yang menggunakan obat varenicline.

“Jika informasi akan keberadaan produk ini terus tersamarkan, maka angka prevalensi perokok aktif di Indonesia akan sulit mengalami penurunan,” ucap Johan.

Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Konsumsi Vape Indonesia (AKVINDO) Paido Siahaan. Prevalensi perokok di Indonesia akan sulit untuk ditekan apabila perokok dewasa tidak mendapatkan informasi akurat dan akses.

“Tujuan kami untuk memberikan pilihan yang lebih baik terhadap 69 juta perokok di Indonesia akan terganggu. Secara jangka panjang ini akan menjadi beban bagi negara,” ujar Paido. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini