TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Aremania dibuat geram dengan pernyataan yang dilontarkan Kepolisian terkait gas air mata dalam tragedi stadion Kanjuruhan yang menewaskan 132 nyawa.
Untuk diketahui, Polri menyebut ratusan korban yang meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu bukan karena gas air mata, melainkan karena kekurangan oksigen.
Statement yang disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo itu langsung mengundang reaksi Aremania, suporter Arema dan juga beberapa pihak.
"Bilangnya bukan karena gas air mata tapi karena kekurangan oksigen, sekarang saya balik, kemarin semua Aremania bisa kekurangan oksigen itu karena apa? kan karena ditembak gas air mata. Coba gantian, kami yang tembak gas air mata ke polisi di lorong. Jadi jangan mengelak," kata Amin Aremania kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (11/10/2022).
Amin menegaskan, selama ia menjadi suporter dan melihat pertandingan langsung di stadion, tidak ada pengamanan yang separah pengamanan seperti derbi Jatim, Arema FC Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu di Stadion Kanjuruhan.
"Saya lihat sepak bola sejak tahun 90-an. Pengamanan paling petugas bawa pentungan sama tameng. Kalau pun Bigmatch penjagaan lebih itu pakai water canon. Tidak ada pengamanan seperti kemarin," ujarnya.
"Jadi intinya usut tuntas. Siapa yang memerintahkan membawa gas dan yang memerintahkan untuk menembak gas, itu yang tanggung jawab," tambahnya.
Baca juga: Aremania Menggugat: Penetapan 6 Tersangka Titik Awal Pengusutan Tragedi Kanjuruhan
Selain Aremani, eks sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu juga memberikan reaksi terkait statement Polri.
Bahkan Said Didu memberikan sindiran keras pada Polri dalam akun Twitter pribadinya.
"Makin Bpk jelaskan makin menambah sakit keluarga korban. Tega amat sih Pak. Yang pasti semua itu disebabkan krn tembakan gas air mata. Kenapa gak sekalian katakan bhw karena semua korban ajalnya sudah sampai shg malaikat maut datang mencabut nyawa mereka - bukan krn gas air mata," isi cuitan Said Didu.
Pernyataan Polri Soal Gas Air Mata di Kanjuruhan
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo membuat pernyataan di depan awak media terkait gas air mata dalam stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, Senin (10/10/2022).
Ia mengakui jika beberapa gas air mata yang ditembakkan ke arah suporter Aremania saat itu ada yang merupakan gas air mata kedaluwarsa .
Bukan hanya membuat pengakuan soal penggunaan gas air mata kedaluwarsa, ia juga membuat pernyataan yang menyebut gas air mata tak mematikan .