TRIBUNNEWS.COM - Selain Presiden Joko Widodo yang dituduh gunakan ijazah palsu, kini Gibran Rakabuming juga disebut gunakan ijazah beli.
Hal tersebut dituliskan dalam cuitan akun Wali Kota Solo sekarang, @gibran_tweet pada Selasa (11/10/2022).
Gibran mengunggah tangkapan layar komentar warganet dengan tuduhan ijazahnya beli di luar negeri.
"Gibran pun ijazah beli di luar negeri," tulis salah satu warganet.
Gibran lantas menjawab dengan candaan dan meneruskan tuduhan tersebut.
Putra sulung Presiden Jokowi ini bahkan menyebut ijazahnya beli di marketplace dan gratis ongkos kirim.
Baca juga: PROFIL Bambang Tri Mulyono yang Gugat Jokowi soal Ijazah Palsu, Pernah Dibui 3 Tahun
"Beli di Shopee dapat cashback dan free ongkir," cuit @gibran_tweet.
Cuitan tersebut juga direspon oleh sang adik, Kaesang Pangarep.
Kaesang meminta Wali Kota Solo ini mengaku hal yang sebenarnya.
"NGAKU KAMU MAS WALI," cuit @kaesangp.
Baca juga: Profil Gus Nur, Sosok yang Didesak Ditangkap karena Diduga Sebarkan Hoaks Ijazah Palsu Jokowi
Diketahui, tuduhan ijazah palsu ini bermula dari pernyataan Gus Nur atau Sugik Nur Rahardja.
Sosok tersebut dinilai telah membuat podcast yang isinya menyebut ijazah Presiden Joko Widodo palsu.
Tak sendirian, dia bersama Bambang Tri Mulyono.
Dalam video yang diunggah di Youtube Gus Nur 13 Official, Gus Nur dan Bambang Tri Mulyono menyebut ijazah Presiden Jokowi palsu.
Bahkan Bambang Tri Mulyono menggugat Jokowi terkait dugaan penggunaan ijazah palsu SD, SMP, dan SMA saat mengikuti Pilpres 2019.
Gugatan dilayangkan Bambang Tri Mulyono ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin (3/10/2022).
Gugatan terdaftar dalam nomor perkara: 592/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst dengan klasifikasi perkara adalah perbuatan melawan hukum (PMH).
Atas tuduhan ini, Gibran sendiri mengaku bosan menanggapi dugaan tersebut.
Baca juga: Jokowi Digugat Ijazah Palsu, Stafsus Presiden: Bila Tidak Terbukti akan Menampar Muka Sendiri
Gibran juga menyebut tak akan pernah didengarkan jika berbicara dengan orang yang tak waras.
"Ora itu isune muncul terus isu komunis isu ijazah, wes takono sing gae isu nganti bosen nanggepi aku (udah tanya yang buat isu, sampai bosan saya nanggepi)," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Senin (10/10/2022).
"Bantah ping 100 kali percuma yen ngomong karo wong ra waras (kalau ngomong sama orang gak waras)," ungkapnya.
Gibran juga kembali menjelaskan, jika pendaftaran Wali Kota Solo hingga Presiden tak mungkin bisa dibohongi.
"Ya sesuai itu saiki daftar wali kota, Gubernur ora nganggo ijazah, nganggo opo nganggo godong pisang pie, kan yo ora (enggak pakai ijazah, pakai apa ? Pakai daun pisang apa? Kan ya enggak)," tegasnya.
"Mosok arep ngapusi (bohong), mosok pendaftaran presiden meh ngapusi," pungkasnya. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N/ Igman Ibrahim/ TribunSolo.com/ Tara Wahyu Nor Vitriani)