News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AHY: Ajang G20 Jangan Hanya Jadi Gimik Politik

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap pertemuan G20 nantinya tidak hanya digelar untuk sekadar gimik politik.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pertemuan G20 di Bali nantinya diharapkan menjadi ajang pertemuan bilateral antarnegara, untuk menyelesaikan konflik yang ada di beberapa kawasan di dunia.

AHY berharap pertemuan G20 nantinya tidak hanya digelar untuk sekadar gimik politik.

Hal itu disampaikannya terkait hasil Roundtable Discussion bertajuk "Geopolitik dan Keamanan Internasional, Ekonomi Global dan Perubahan Iklim", yang digelar The Yudhoyono Institute, di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Kamis (13/10/2022).

"Ada rekomendasi yang sifatnya bagaimana kalau nanti dalam pertemuan G20 bisa dilakukan pertemuan bilateral tapi yang meaningful, bukan gimik, benar-benar menjadi bagian dari semangat untuk mencari solusi bersama. Kalau hanya gimik politik apa lagi itu hanya sekadarnya itu menurut saya tidak akan terlalu berarti," kata AHY.

"Tetapi kalau benar-benar jadi pertemuan, bukan hanya di antara negara-negara G20, tetapi ada di pojok-pojok pertemuan pertemuan bilateral antar pemimpin yang lebih konkret, untuk sekali lagi menemukan solusi untuk yang lebih baik untuk semua," imbuhnya.

Baca juga: Bicara Konflik Global, AHY Ingatkan Jangan Sampai Terjadi Perang Dunia Ketiga

Dikatakan AHY, hasil diskusi yang bekerja sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia itu akan disampaikan ke forum G20 Summit di Bali, Indonesia.

"Iya memang secara formal kita akan susun, yang jelas esensinya adalah kita ingin menjadi bagian, turut ambil peran bahwa urusan hubungan internasional bukan hanya milik antarpemerintah antarnegara, tapi juga civil society semacam TYI dan Universiti Kebangsaan Malaysia," ujar AHY.

Ketua Umum Partai Demokrat itu juga sempat menyinggung konflik antara Rusia dan Ukraina.

Baca juga: AHY Sebut Rakyat Hidup Lebih Baik di Era SBY, Politikus PDIP: Kenapa Berpikir Halu?

Dirinya berharap jangan sampai konflik-konflik yang terjadi di sana berujung pada kembalinya dunia pada perang dingin atau bahkan perang nuklir.

"Ini jangan sampai kita kembali seperti rezim perang dingin yang lalu. Apalagi yang di Ukraina, Tadi kita sepakat kalau ini memicu terjadinya perang dunia ketiga, apa lagi melibatkan nuklir, luar biasa dahsyatnya akan menghancurkan kita semua," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini