Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis kemanusiaan yang juga Direktur Lokataru Foundation, Haris Azhar melihat belum adanya keseriusan Polri dalam menangani jaringan Ferdy Sambo dan keterkaitannya dengan dugaan mafia judi Konsorsium 303.
Alih-alih mengusut keterlibatan tiga Kapolda yang namanya masuk dalam diagram Konsorsium 303, namun justru yang ditangkap adalah para penjudi di daerah tiga Kapolda tersebut.
“Jadi ketika kasus Sambo ramai, pasca power point (diagram Konsorsium 303) dibuka, lah kok lucunya di area tiga Kapolda yang disebutkan itu ditangkapin sejumlah pemain judinya?,” kata Haris dalam diskusi ‘Evaluasi Polri: Meneropong Fenomena Kasus Ferdy Sambo dan Tragedi Kanjuruhan’, ditulis Kamis (13/10/2022).
Mantan Koordinator KontraS ini menyebut penangkapan penjudi di wilayah tiga Kapolda seolah hanya upaya mencari citra semata.
Ia pun mempertanyakan mengapa para penjudi tersebut baru ditangkap saat kasus Sambo dan keberadaan Konsorsium 303 muncul.
Menurutnya ada kesan Polri sedang membela diri dengan menangkap para penjudi online tersebut usai kasus Sambo mencuat.
"Kayaknya kesannya ada aksi 'gua nggak begitu'. Pertanyaannya kenapa selama ini nggak ditangkapin? Kenapa nggak dari dulu? Kenapa nunggu kasus Sambo dan power poinnya lalu baru diungkap?," kata dia.
Menurutnya pengusutan tiga Kapolda bisa jadi upaya mencegah asumsi yang keburu beredar di masyarakat. Tanpa adanya pemeriksaan, anggapan masyarakat soal bekingan polisi untuk judi online akan kian liar.
"Saya cuma menganggap bahwa (pengusutan kasus Konsorsium 303) masih gimmik dan belum ada perkembangan yang signifikan," imbuhnya.
Dia pun meminta tiga Kapolda terutama Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak agar berlapang hati diperiksa atas dugaan keterlibatannya dalam Konsorsium 303.
"Soal Kapolda-Kapolda yang disebut dalam konsorsium itu saya pikir mereka harus legowo untuk dijadikan obyek yang bakal diperiksa kalau tim yang serius itu ada," kata Haris.
Haris turut mengomentari tuntutan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara (Sumut) yang meminta Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mundur dari jabatan Kapolda Sumut terkait peristiwa perampokan keluarga yang libatkan oknum polisi di Medan.
Baca juga: Polri Harus Periksa Ferdy Sambo Soal Buku Hitam Konsorsium 303
Di samping melakukan aksi unjuk rasa, ia menantang para mahasiswa untuk juga menggugat SK pengangkatan Panca sebagai Kapolda Sumut.
"Saya juga mau nantang HMI Sumatera Utara, kalau memang penting, jangan cuma demo. Lakukanlah tindakan-tindakan lain. Misalnya gugat SK pengangkatannya, itu bisa juga dilakukan HMI," tutup Haris.