TRIBUNNEWS.COM - Kapolda Jatim, Irjen Pol Teddy Minahasa, dikabarkan tidak datang ke Istana Kepresidenan untuk mengikuti arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (14/10/2022).
Kabar ini disampaikan oleh jurnalis Kompas TV, Leo Taufik saat berada di Mabes Polri.
"Kapolda seluruh Indonesia dipanggil Presiden Jokowi ke Istana dan tidak nampak Irjen Teddy Minahasa dalam rombongan perwira tinggi Polri," ujarnya.
Seperti diketahui, Teddy dikabarkan ditangkap terkait narkoba.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI Ahmad Sahroni.
"Sementara diduga benar (Irjen Teddy Minahasa ditangkap). Kalau enggak salah narkoba," ujarnya dikutip Tribunnews.com.
Baca juga: LIVE BREAKING NEWS: Kapolri Jenderal Sigit akan Jelaskan Kabar Penangkapan Irjen Teddy Minahasa
Adanya kabar penangkapan ini membuat Sahroni meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak tegas pejabat Polri yang melakukan pelanggaran.
Permintaan ini disampaikan olehnya melalui instastory di akun Instagram pribadinya, @ahmadsahroni88.
"Pak Kapolri saya minta ketegasan anda terkait para pejabat Polri yang terlibat dengan judi or narkoba. Anda harus segera pecat dan pidanakan. Ini taruhan anda memimpin institusi besar," tulisnya.
Terpisah, Jokowi tengah bertemu dengan ratusan personel Polri di Istana Kepresidenan, Jakarta pada siang ini.
Listyo, dalam sambutannya, menyebut terdapat 599 personel Polri yang hadir dalam pertemuan arahan ini.
Adapun rinciannya adalah 24 perwira tinggi (Pati), 33 Kapolda, dan 499 Kapolrestabes.
"Pengarahan ini diikuti secara langsung oleh 559 personel Polri, 24 pejabat pertama Mabes Polri, 3 orang diwakili karena berada di luar negeri, 33 Kapolda, 1 orang mewakili karena ada kegiatan, 499 Kapolrestabes, Kapolresta, dan jajarannya," ujarnya dalam sambutan di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam sambutannya, Listyo mengakui institusi yang dipimpinnya tengah menjadi perhatian publik.
Sehingga, katanya, Polri akan melakukan tindakan mitigasi terkait kasus-kasus yang melibatkan personel Korps Bhayangkara tersebut.
"Ini bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat untuk menaikan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum yang berkeadilan," katanya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryanda Shakti)(YouTube Kompas TV)
Artikel lain terkait Polisi Terlibat Narkoba