Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah orang yang mengenakan kemeja bertuliskan Horas Bangso Batak melayangkan protes di depan ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan tepat saat sidang pembacaan dakwaan terhadap Ferdy Sambo sedang digelar.
Mereka melayangka protes karena merasa tidak terima, selama persidangan Ferdy Sambo tidak mengenakan rompi khusus tahanan.
Baca juga: Gerak gerik Ferdy Sambo Saat Masuk Ruang Sidang, Berulangkali Membungkuk dan Katupkan Tangan
Memang jika berdasarkan pantauan Tribunnews di ruang sidang, Ferdy Sambo terlihat hanya mengenakan kemeja batik panjang dengan lengang dilipat dan celana panjang bahan berwarna hitam.
Mereka juga meminta agar tangan Ferdy Sambo sebagai tahanan dalam kasus ini untuk diborgol.
"Itu (Ferdy Sambo, red) tidak pakai rompi tahanan, dia itu tersangka, tahanan, tawanan masa ga pakai rompi, tangannya juga bebas gitu saja," kata seorang perwakilan Horas Bangso Batak, di depan ruang sidang, Senin (17/10/2022).
Tak hanya itu, mereka juga sempat meneriaki majelis hakim untuk sedianya mendengar protes yang dilayangkannya.
Baca juga: Jaksa Sebut Kuat Maruf Bawa Pisau Saat Dampingi Brigadir J Temui Ferdy Sambo
Hanya saja, upaya mereka terhalangi oleh penjagaan dari aparat kepolisian yang berjajar di depan pintu ruang sidang.
Bersitegang sempat tak terhindarkan, namun akhirnya sejumlah orang itu memilih untuk meninggalkan lokasi dan memberikan peringatan agar Ferdy Sambo segera dipakaikan rompi tahanan.
"Jangan sampai ini ketahuan hanya skenario settingan, apakah kalian masuk basis Sambo?," tukasnya.
Meski begitu, jalannya persidangan dengan agenda pembacaan dakwaan tetap dilangsungkan. Tidak ada gangguan yang berarti di dalam ruang sidang.
Baca juga: Sidang Dakwaan Ferdy Sambo: Putri Sempat Minta Sambo Tak Hubungi Siapapun soal Perbuatan Brigadir J
Tak hanya organisasi Horas Bangso Batak, sebelumnya, organisasi Masyarakat Pemuda Batak Bersatu (PBB) juga ricuh di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (17/10/2022).
Mereka teriak-teriak di depan pengadilan karena tak diizinkan masuk untuk memantau langsung sidang Ferdy Sambo cs soal perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Presiden bilang katanya transparan, kok kita tidak boleh masuk," kata salah satu anggota PBB di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).