Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mendorong penyandang disabilitas untuk dapat hidup mandiri agar bisa keluar dari garis kemiskinan.
Dirinya mengatakan para penyandang disabilitas harus memiliki kemampuan wirausaha.
"Kemensos menyalurkan motor roda tiga yang bisa digunakan oleh disabilitas untuk berjualan keliling. Uniknya, motor roda tiga ini dirakit oleh para penyandang disabilitas," ujar Risma dalam High-level Intergovernmental Meeting on the Final Review of the Asian and Pacific Decade of Persons with Disabilities (HLIGM-FRPD) di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Melalui kemampuan wirausaha dan vokasional, Risma menilai para penyandang disabilitas akan saling memberdayakan.
Kemensos, kata Risma, memberikan beberapa fasilitas kepada para penyandang disabilitas agar bisa mandiri.
Baca juga: Mensos Risma Salurkan Santunan untuk Ahli Waris Korban Banjir di Bogor
"Jadi, Kemensos sengaja mengusung konsep dari disabilitas, oleh disabilitas, dan untuk disabilitas, untuk memberdayakan penyandang disabilitas dalam setiap aspek," ungkap Risma.
Dukungan Kemensos lainnya kepada penyandang disabilitas adalah pemberian program kewirausahaan.
Risma menekankan, Kemensos tidak hanya menyalurkan sepeda motor roda tiga, namun juga bantuan modal usaha bagi penyandang disabilitas dengan mobilitas terbatas.
"Misalnya, bantuan modal usaha toko kelontong, pulsa, menjahit, dan bentuk usaha lainnya, yang disesuaikan dengan minat dan keterampilan yang dimiliki," jelas Risma.
Tak hanya itu, Kemensos juga mendirikan Sentra Kreasi ATENSI (SKA) di Sentra Rehabilitasi Sosial yang ada di seluruh Indonesia.
SKA merupakan wadah untuk melatih para penyandang disabilitas merasakan pengalaman menjadi pengusaha, dengan harapan, mereka bisa berwirausaha pasca rampung dari proses rehabilitasi.
“Kemensos mengembangkan SKA untuk meningkatkan kewirausahaan dan vokasional, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan sosial penerima manfaat. Dengan begitu, para penyandang disabilitas pun memiliki kesempatan yang sama,” pungkas Risma.
Seperti diketahui, Indonesia membagikan pengalaman penanganan penyandang disabilitas pada pertemuan High-level Intergovernmental Meeting on the Final Review of the Asian and Pacific Decade of Persons with Disabilities (HLIGM-FRPD).
Indonesia menjadi tuan rumah pada ajang yang digelar dari 19 hingga 21 Oktober 2022 ini.