Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil temuan terbarunya terkait evaluasi masyarakat terhadap kinerja pemerintah provinsi DKI Jakarta pada periode kepemimpinan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria.
Dalam temuannya, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, dominan masyarakat DKI Jakarta menilai positif pelaksanaan Pemprov DKI Jakarta selama lima tahun ini.
"Terkait kondisi pelaksanaan pemerintah DKI Jakarta secara umum mayoritas masyarakat menilai kondisinya baik, ada 57,8 persen menyatakan kondisi pemerintahan itu baik," kata Djayadi saat menyampaikan hasil temuannya secara daring, Jumat (21/10/2022).
Hanya ada sekitar 15 persen masyarakat DKI Jakarta yang menyatakan kalau kondisi pemerintahan DKI Jakarta itu buruk atau sangat buruk.
Namun dalam hasil LSI, jika jumlah penilaian baik dan buruk itu dikurangi hasilnya masih menunjukan penilaian yang positif untuk kinerja pemerintahan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria.
Baca juga: Anies Baswedan Akan Temui Jokowi Sore Ini, Bahas Apa?
"Jadi kondisi pemerintahan secara umum dinilai positif oleh masyarakat DKI Jakarta menjelang berakhirnya Anies Baswedan di DKI Jakarta," ucap Djayadi.
Sementara untuk kondisi Politik di DKI Jakarta, dominan masyarakat ibu kota dalam temuan LSI cenderung stagnan dalam menilai perpolitikan.
Akan tetapi, jumlah masyarakat yang menilai positif cenderung masih lebih banyak dibandingkan dengan yang menilai buruk.
"Yang menilai kondisi politik itu baik atau sangat baik ada diangka 43,2 persen (38,3 persen baik, 2,9 persen sangat baik) sedangkan yang menilai buruk itu diangka 18,8 persen (1,7 persen sangat buruk, 17,7 baik)," katanya.
Baca juga: NasDem Nyatakan Buka Kemungkinan Gabung KIB, jika Golkar Naksir Anies Baswedan
Dengan begitu, jika dikurangkan antara nilai baik dengan buruk itu masih didapati hasil yang positif perihal kondisi politik di DKI Jakarta.
"Jadi kondisi politik juga dinilai positif meskipun tingkat kepositifannya lebih rendah dibanding kondisi umum pemerintahan," kata Djayadi Hanan.
Baca juga: Adu Elektabilitas Capres 2024 Ganjar, Prabowo, dan Anies: Ganjar Diprediksi Jadi Kuda Hitam
Sebagai informasi, Survei ini dilakukan pada 8-14 Oktober 2022 dengan populasi survei merupakan seluruh warga Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih daalm pemilu yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Adapun jumlah sampelnya sebanyak 610 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Mekanisme wawancara yang dipilih yakni tatap muka yang dilakukan oleh pewawancara yang telah dilatih terhadap responden terpilih.