TRIBUNNEWS.COM - Kasus gagal ginjal akut progresif atipikal yang ditemukan di Indonesia menjadi sorotan.
Lebih dari 200 kasus ditemukan, tersebar di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus yang ada.
Kasus gagal ini banyak menyerang terutama balita di bawah lima tahun.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sejak bulan Agustus kasus penyakit misterius ini naik sekitar 36 kasus.
"Ini terjadi peningkatan mulai bulan Agustus. Jadi meninggal karena gangguan ginjal ini normal selalu terjadi cuma jumlahnya kecil sebulan satu dua nggak pernah tinggi," kata Menkes dalam keterangan pers daring di Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Kementerian Kesehatan hingga kini masih melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti lonjakan kasus gagal ginjal anak.
Namun, dugaan sementara adalah komponen untuk membuat obat menjadi sirup yang menjadi pemicunya.
Baca juga: Kemenkes: Pengobatan Pasien Gangguan Ginjal Akut Ditanggung BPJS Kesehatan
Berikut ini laporan kasus gagal ginjal akut yang ditemukan di sejumlah provinsi.
DKI Jakarta
Penyakit ginjal akut pada anak di DKI Jakarta mencapai 71 kasus.
Dari jumlah tersebut, terdapat 40 anak yang meninggal dunia.
Data tersebut dicatatkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta per Kamis (20/10/2022).
"Data sementara yang sudah kami olah dari Januari sampai 19 Oktober, ada 71 kasus terlaporkan. Kemudian yang meninggal sejak Januari ada 40 anak," ucap Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti di Labkesda DKI, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2022) seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
Dari total 71 kasus penyakit ginjal akut yang ditemukan di ibu kota, sebanyak 60 kasus atau 85 persen terjadi pada balita dan 11 kasus lainnya atau 15 persen pada anak usia 5-18 tahun.