TRIBUNNEWS.COM, KUPANG- PT Dharma Indah Cabang Kupang menjelaskan mengenai perbedaan data manifest dengan tiket penjualan tiket Kapal Cantika 77 yang terbakar di perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur.
PT Dharma adalah penanggungjawab pengelolaan KM Cantika 77.
Di dalam manifest penumpang, kapal tersebut hanya berpenumpang 167 orang.
Baca juga: VIRAL Bayi dan Ibunya Selamat dari Kebakaran Kapal Cantika 77, Sempat Terapung di Laut Selama 3 Jam
Namun faktualnya jumlah penumpang adalah 226 orang. Bagaimana bisa terjadi?
Perwakilan Kepala Cabang PT Dharma Indah Cabang Kupang, Sharen Patricia mengatakan perbedaan data tersebut karena kesalahan sistem dalam penjualan tiket.
Saat itu hanya satu operator yang berfungsi, sehingga agen menjual tiket secara manual.
Sharen mengutarakan dari jumlah manifest 167 orang, sehari kemudian barulah agen mengungah data penumpang yang telah membeli tiket pada agen penjualan tiket tersebut.
"Sehingga jumlah penumpang yang tercatat secara resmi dalam manifest kapal sebanyak 226 orang penumpang," demikian dikutip Tribunnews dari Tribun Flores, Rabu (26/10//2022).
Sharen mengaku tidak menyangka terjadi musibah kapal terbakar, sehingga pihaknya siap menanggung biaya pengobatan bagi penumpang yang dirawat di rumah sakit serta memberikan santunan kepada keluarga korban.
Baca juga: 7 Korban Tewas Kebakaran Kapal Cantika 77 di RSUD Prof WZ Johannes Kupang: 1 Belum Teridentifikasi
Pihak perusahaan juga menyediakan kapal untuk mengantar para penumpang yang mau kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Alor.
Terkait kapasitas KM Cantika Express 77 berjumlah 416 orang, namun demikian pihaknya juga tidak menyalahkan sistem, namun kejadian terbakarnya Cantika Express 77 merupakan musibah.
Evakuasi 319 penumpang
Kepala Kantor Pencarian dan Penyelamatan Kelas IA Kupang, I Putu Sudayana menjelaskan pihaknya fokus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan korban KM Cantika Express 77 dibantu oleh Tim SAR Gabungan.
Terkait proses pencarian selama tujuh hari kedepan dan setiap hari pihaknya melakukan evaluasi.
Baca juga: Kisah Perjuangan Pencetak Gol Pertama Piala Dunia, Harus Naik Kapal Dua Minggu ke Uruguay