"Saya langsung berdoa terus juga beberapa orang udah mulai nangis, nangisnya juga nular, tapi tidak terlalu histeris karena pihak dari maskapai pramugarinya juga tetap tenang karena tidak melakukan instruksi yang membuat kita panik, jadi kita di sana tetap kondusif," jelas Gustria.
Adapun para penumpang, kata Gustria, hanya diminta duduk dan pasang seatbelt saja tanpa bantuan udara.
"Bantuan pernapasan itu tidak turun, menurut saya itu kesalahan yang fatal, karena pada saat itu udah terasa pengap banget," kata Gustria.
Untung saja, pilot langsung sigap dan melakukan pendaratan darurat kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Pesawat Tempur SU-30 Jatuh Saat Penerbangan Percobaan di Rusia
"Kita mengapresiasi pilot karena sudah berhasil membuat kita turun dengan selamat," ujar Gustria.
Hingga saat ini, pihaknya tidak diberi tahu apa penyebab dari kerusakan pesawat tersebut,
"Kita hanya langsung dievakuasi dan langsung di arahkan ke ruang tunggu dan mendapatkan pesawat pengganti yang baru itu jam 7 malam."
"Tidak ada kompensasi kami hanya diberi air minum saja air minum cangkir dari pihak maskapai," terang Gustria.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)