Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Kresensia Kurniawati Mala Pasa
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Di balik kebersihan Stadion Barnabas Youwe (SBY), Jayapura, Papua saat perhelatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI, ada peran para petugas kebersihan.
Beatrix Yolanda Enok (18), pelajar SMA YPKP Sentani menjadi satu dari 200-an petugas kebersihan yang dikerahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura.
Remaja putri yang akrab dipanggil Yolanda itu, terhitung sebagai relawan petugas kebersihan sejak KMAN VI dibuka Senin, (24/10/2022) dan akan ditutup pada Minggu, (30/10/2022) mendatang.
Bermodal topi, sarung tangan karet dan kantong sampah, Yolanda dengan penuh semangat menjalankan tugasnya mulai pukul 06.00 WIT hingga 18.00 WIT.
Tak pernah tebersit di benak Siswa kelas XII Akuntansi itu, kata malu saat memungut sampah-sampah yang berserakan apalagi seusai makan siang, biasanya sampah bungkusan makanan dan botol minuman plastik bertebaran di tiap sudut stadion.
Baca juga: Peserta Sidang Komisi Organisasi KMAN VI Sepakat Pasal 1 dan 2 Anggaran Dasar AMAN Diubah
Dengan sigap, Yolanda dan petugas kebersihan lainnya mulai memungutnya satu per satu dan dimasukkan ke kantong sampah.
Yolanda mengungkapkan, sampah yang diangkut petugas dari SBY bisa mencapai empat truk dalam sehari.
"Sa punya prinsip apa yang bisa saya bantu, itu yang sa kerjakan. Biar pungut sampah di depan orang juga sa tra (tidak) malu," kata Yolanda kepada TribunPapuaBarat.com di SBY, Jumat (28/10/2022).
Yolanda merupakan siswa yang sedang dalam masa praktek kerja lapangan di DLH Kabupaten Jayapura.
Dia mengaku bersyukur bisa memberi sumbangsih dalam KMAN VI tahun ini.
Dengan cara menjaga kebersihan lingkungan Stadion Barnabas Youwe.
Hal itu dilakukan, ucap Yolanda, demi menimbulkan kesan nyaman di hati setiap duta KMAN VI dari Sabang sampai Merauke.
"Supaya orang pulang juga yang diingat Papua itu bersih, punya kebanggaan tersendiri," tuturnya.
Yolanda bilang, impiannya usai tamat dari SMK pada 2023, adalah mendaftar sebagai tentara wanita.
"Atau kalau tidak ada uang buat lanjut kuliah, saya langsung cari kerja," pungkasnya. (*)