Bahkan, Budi mengatakan, penambahan kasus pasien gagal ginjal akut terus mengalami penuruanan dalam beberapa waktu terakhir.
"Sejak kita berhentikan sirop-sirop tadi itu penambahannya jadi sedikit sekali. Yang tadi sehari itu hanya bisa 10 sampai 15 belas. Sekarang penambahannya 1 atau 0, jadi sudah sangat turun," kata Budi, kepada para awak media, di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022).
Selain itu, Budi juga menyampaikan terkait tren penurunan kasus kematian akibat penyakit gagal ginjal akut.
Kata Budi, saat kebijakan belum diberlakukan, tingkat kematian akibat gagal ginjal akut mencapai 60 persen dari 5 pasien yang dirawat di rumah sakit.
"Dan masuk rumah sakit yang dulu 5 hari meninggalnya bisa 60 persen," tuturnya.
Budi mengungkapkan, dalam beberapa waktu terakhir tidak tercatat adanya pasien gagal ginjal akut yang meninggal dunia saat menjalani perawatan.
"Di RSCM 100 persen (dirawat-red) enggak ada yang meninggal," ujarnya.