News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menko PMK Muhadjir Effendy Ajak Kampus Ikut Bantu Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan kata sambutan pada acara penyerahan Kepres RI Nomor 65/P Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antarwaktu Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan masa jabatan tahun 2021-2026 kepada Abdul Kadir yang diangkat menjadi Ketua Dewas BPJS Kesehatan menggantikan Achmad Yurianto di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2022). Abdul Kadir sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pada kesempatan tersebut Muhadjir berpesan agar Dewas BPJS memberikan kritik terhadap BPJS untuk perbaikan dan nantinya bisa menindak segala pelanggaran yang ada. Jika terbukti adanya pelanggaran, jangan hanya diperingatkan tetapi langsung ditindak. Muhadjir Effendy meminta kampus turut serta membantu pemerintah dalam mengkaji, memberikan saran dan masukkan terhadap masalah krisis globalTribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman krisis global, seperti masalah perubahan iklim akibat pemanasan global, krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan.

Selain ancaman krisis global, Muhadjir Effendy menyampaikan, ada beberapa krisis pembangunan manusia yang harus dituntaskan bangsa Indonesia, yaitu masalah ketenagakerjaan, relevansi pendidikan, stunting, dan kemiskinan ekstrem.

Muhadjir Effendy meminta agar kampus turut serta membantu pemerintah dalam mengkaji dan memberikan saran dan masukkan kebijakan terhadap masalah-masalah tersebut.

"Tidak mungkin pemerintah lakukan sendirian tanpa dukungan dari semua pihak khususnya para rektor yang hadir di sini. Karena itu saya secara khusus datang ke sini untuk bersilaturahmi dan memastikan kebijakan telah ditangani dan tersambungkan dengan para rektor," ungkap Muhadjir Effendy melalui keterangan tertulis, Senin (31/10/2022).

Muhadjir Effendy menyampaikan amanat terkait masalah krisis pembangunan manusia untuk para rektor.

Pertama soal ketenagakerjaan dan relevansi pendidikan dengan dunia kerja, Muhadjir Effendy meminta supaya kampus berperan dalam merespons Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. 

"Di mana para rektor yang paling bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perpres dapat terlaksana dan berhasil," kata Muhadjir Effendy.

Selanjutnya, terkait masalah stunting, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Presiden pada tahun 2024 menargetkan stunting turun menjadi 14 persen.

Muhadjir Effendy meminta kampus turut berperan serta dalam mengentaskan stunting melalui jalur pendidikan, riset, atau program pengabdian kampus kepada masyarakat.

Baca juga: Terima Delegasi Bank Dunia, Wapres Maruf Amin: Penguatan Kerjasama Penanganan Stunting

Sementara terkait Kemiskinan ekstrem, Menko PMK juga meminta kampus membantu pemerintah mengintervensi pemberdayaan masyarakat supaya target kemiskinan ekstrem 0 persen pada tahun 2030 dapat terpenuhi.

Dia mengatakan, kampus dapat berperan dalam menguatkan instrumen kebijakan dan intervensi langsung pada masyarakat.

"Jadi harus kerja keras dalam waktu singkat ini agar perintah Bapak Presiden bisa terpenuhi," ucapnya.

Kemudian, terkait ancaman krisis global, Muhadjir juga meminta agar para rektor dan kampus bisa berkontribusi dalam pemikiran dan juga program pengabdian masyarakat. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini