News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Pakar Forensik Emosi soal Minta Maaf Ferdy Sambo: Sedih tapi Masih Cari Pembenaran

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar forensik emosi mengomentari terkait permintaan maaf Ferdy Sambo. Ia melihat Ferdy Sambo merasa sedih meski masih mencari pembenaran.

TRIBUNNEWS.COM - Pakar forensik emosi, Handoko Gani mengungkapkan permintaan maaf Ferdy Sambo kepada orang tua Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjutak menunjukkan perasaan sedih meski masih mencari pembenaran atas apa yang dilakukan.

"Masih pada hal yang selaras dengan sebelumnya, artinya beliau semakin hari semakin merasa sadar bahwa perbuatannya ini menghilangkan nyawa orang."

"Di sisi lain juga tetap berusaha untuk membenarkan perbuatannya tadi untuk menyelamatkan keluarga beliau," kata Gani dalam Kompas Petang seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (2/1/2022).

Gani juga menilai pernyataan maaf Ferdy Sambo seakan ingin mengajak masyarakat untuk memahami apa yang dilakukannya kepada Brigadir J semata-mata untuk menjaga harkat dan martabat keluarga.

"Seakan-akan beliau ingin mengatakan kepada kita 'Jika kamu di posisi saya, kamu akan melakukan apa?'. Ini message yang sangat clear sekali," kata Gani.

Baca juga: Foto-foto Tatapan Mata Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Persidangan

Lebih lanjut, Gani menganggap pernyataan Ferdy Sambo bahwa apa yang dilakukan demi keluarga lebih berbobot ketimbang permintaan maaf mantan Kadiv Propam Polri itu kepada orang tua Brigadir J.

"Karena di bagian akhir itu lebih berat bobotnya ketika beliau menyatakan pembenaran bahwa apa yang dilakukan tadi karena memang dalam tanda kutip terpaksa untuk menyelamatkan keluarga," jelasnya.

Sebelumnya, Ferdy Sambo menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua Brigadir J di tengah persidangan pada Selasa (1/11/2022) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Ferdy Sambo mengakui kesalahan karena tidak mampu mengontrol emosinya.

Baca juga: Putri Candrawathi Sebut Ferdy Sambo yang Tunjuk Brigadir J jadi Ajudan Pribadinya

Namun, dirinya menganggap tewasnya Brigadir J terjadi karena kemarahannya atas perbuatan ajudannya itu kepada istrinya, Putri Candrawathi.

“Saya sangat menyesal, saat itu saya tidak dapat mampu mengontrol emosi dan tidak jernih berpikir. Diawali saat persidangan ini, saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi adalah akibat kemarahan saya atas perbuatan anak Bapak kepada istri saya.”

“Itu yang harus saya sampaikan. Nanti akan dibuktikan di dalam persidangan,” ujarnya dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022), dikutip dari tayangan Breaking News KompasTV.

“Saya yakini bahwa saya berbuat salah dan saya akan pertanggungjawabkan secara hukum dan saya sudah meminta ampun kepada Tuhan," imbuhnya.

Terdakwa Ferdy Sambo menghadiri sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Sidang Ferdy Sambo dan Putri akan berlanjut ke tahap pembuktian. Sidang lanjutan ini diputuskan setelah majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak nota keberatan atau eksepsi Sambo dan Putri Candrawathi. Untuk pertama kalinya usai pembunuhan Yosua Ferdy Sambo dan Putri akan bertatap muka dengan keluarga Yosua di persidangan. Warta Kota/YULIANTO (Warta Kota/YULIANTO)

Pada saat yang bersamaan, tampak Samuel Hutabarat mendengarkan dengan seksama pernyataan dari Ferdy Sambo.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini