TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pro Jokowi (Projo) Handoko menegaskan bahwa Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang diselenggarakan oleh 18 organ relawan Jokowi bukan hanya untuk mengendorse salah satu nama.
Buktinya adalah gelaran Musra yang digelar di sejumlah daerah, lewat panitia lokal mengajak seluruh kelompok tanpa kecuali, sehingga nama yang muncul memang sesuai dengan aspirasi dari masyarakat lokal di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan dalam diskusi politik Tribunnews bertajuk “Siapa yang Mendapat ‘Restu’ Jokowi?” yang dipandu News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat, Kamis (10/11/2022).
“Kan panitia di lokal itu kan mengajak semua kelompok sehingga kemudian kita mendapat hasil yang sesuai yang diaspirasikan,” kata Handoko.
“Jadi ini untuk menepis kekhawatiran, dulu dikhawatirkan Musra hanya alat untuk mengenalkan satu nama,” ujarnya.
Aspirasi masyarakat lokal ini tercermin dari sejumlah nama yang muncul dari hasil Musra.
Nama - nama yang muncul bukan hanya bersumber dari satu partai atau koalisi pemerintah, tapi juga ada nama yang berasal dari partai di luar pemerintahan.
Nama - nama tersebut antara lain Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, bahkan beberapa nama tokoh dari PKS juga sempat muncul dari hasil Musra di Sumatera Barat.
Baca juga: Menyerap Aspirasi Rakyat, Jokowi Perintahkan Musra Jalan Terus
Sehingga Handoko menegaskan bahwa gelaran Musra bukan cuma untuk mengendorse atau mengenalkan orang per orang. Tapi murni dari aspirasi masyarakat lokal.
“Makanya saya pernah bilang ini bukan masalah Endorse orang per orang,” kata dia.