"Meski saya lihat seluruh mekanisme dan pengamanan yang dijelaskan oleh Panglima TNI dan Kapolri sudah cukup baik dan solid, saya tetap mengimbau kepada semua prajurit gabungan TNI dan Polri bahwa kalian punya posisi yang sama, untuk itu harus saling koordinasi," katanya.
Luhut berpesan kepada seluruh pasukan pengamanan untuk bisa saling membantu satu sama lain.
Ia juga mengatakan tidak perlu terjadi arogansi di antara para pasukan gabungan tersebut karena justru kunci sukses keberhasilan KTT G20 adalah ada pada mereka.
"Jangan ada arogansi, semua harus saling sharing dan back up satu sama lain untuk keselamatan semua terlebih lagi untuk keberhasilan jalannya acara," pungkasnya.
Sementara itu, solid dan baiknya mekanisme pengamanan yang diupayakan oleh Indonesia selaku Presidensi KTT G20 2022 juga diperlihatkan dari bagaimana adanya kerja sama antara intelijen dengan militer.
Baca juga: Joe Biden dan Pangeran MBS Tidak Akan Sebangku di G20, Hubungan AS-Arab Saudi Tak Baik-baik Saja?
Keamanan KTT G20
Sementara itu diberitakan Tribunnews sebelumnya, unsur-unsur TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang terlibat dalam pengamanan KTT Presidensi G20.
Sebanyak 14 KRI dikerahkan TNI AL yaitu KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355, KRI Karel Satsuit Tubun-356.
Lalu KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Fatahillah-361, KRI Malahayati-362, KRI Sultan Nuku-373, KRI Surabaya-591, KRI Teluk Banten-516, KRI Wahidin Sudiro Husodo-991, KRI Tarakan-905, dan KRI Bimasuci.
Kapal-kapal perang tersebut telah mulai melaksanakan pengamanan sejak tanggal 6 November 2022 lalu dan akan berakhir 19 November 2022 mendatang.
Salah satu tugasnya melaksanakan hailing terhadap kapal-kapal yang melintas di wilayah ALKI II dan memastikan setiap sektor aman serta tidak ada ancaman bahaya apapun.
TNI AL juga mengerahkan 1 SSY Batalyon Gabungan Marinir, 7 Tim Kopaska, 5 Tim Dislambair dan 1 Tim Kesehatan.
Pangkalan TNI AL yang disiagakan di antaranya Lanal Denpasar, Lanal Mataram, dan Lanal Banyuwangi.
TNI AL juga mengerahkan sejumlah helikopter Puspenerbal yang digunakan di antaranya untuk Evakuasi Medis Udara.