Setelah itu dilanjutkan dengan working session dengan mengusung tema Digital Transformation pada siang hingga sore hari yang diakhiri dengan serah terima (Presidensi) G20.
Penyerahan Presidensi G20 itu akan dilakukan dari Indonesia ke India.
"Jadi itu yang sudah direncanakan. Mulai kedatangan sampai kepulangan. Mudah-mudahan berlangsung aman dan lancar, substansi yang dihasilkan menjadi keinginan masyarakat dunia," lanjut Setya Utama.
Baca juga: Tiba di Bali Untuk KTT G20, Kehadiran Joe Biden Disambut Tari Pendet
Peserta G20
Dibentuk pada tahun 1999 yang awalnya bernama G7 yang akhirnya merangkul negara berkembang dan negara maju yang bertujuan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, berkelanjutan, dan inklusif.
Pada awalnya G20 ini sebagai pertemuan Menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral, namun sejak tahun 2008 G20 ini menghadirkan kepala negara dalam KTT G20 dan dibentuknya pembahasan di sektor pembangunan.
Diketahui, G20 ini merupakan forum kerja sama multiteral yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan Uni Eropa.
Dikutip dari kemenkeu, daftar negara anggota G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, dan Turki.
Selain itu, terdapat juga jenis pertemuan G20 yang dilansir laman bi.go.id.
Jenis Pertemuan G20
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
KTT merupakan acara puncak dari pertemuan G20 yang diadakan rapat tingkat kepala negara.
2. Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi
Pada pertemuan ini akan berfokus pada Finance Track, Ministerial Meetings dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, yang disebut Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (FMCBG).
Sementara itu, pertemuan para deputi disebut Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD).
3. Kelompok Kerja
Pada forum ini akan beranggotakan para ahli anggota negara G20 yang menangani isu-isu spesifik yang berkaitan dengan agenda G20.
Kemudian, isu-isu spesifik tersebut dimasukkan dalam segmen kementerian dan di KTT.
(Tribunnews.com/Pondra Puger) (Kompas.com/Dian Eka Nugraheny)