Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Dikti Ristek Kemendikbudristek, Nizam menanggapi kasus ratusan mahasiswa IPB University terjerat pinjaman online.
Nizam mengatakan Kemendikbudristek bersama perguruan tinggi bakal meningkatkan literasi finansial para mahasiswa agar tidak terulang lagi kasus serupa.
"Kita prihatin dengan mahasiswa yang terjerat pinjol. Literasi finansial harus terus kita tingkatkan agar tidak terjadi kejadian serupa di masa depan," ucap Nizam kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).
Baca juga: Update Kasus Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol: Langkah Rektor hingga Penjelasan Polisi
Senada dengan Nizam, Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie mengatakan pihaknya telah berkomunikasi Rektor IPB Arif Satria terkait kasus ini.
Selain itu, Kemendikbudristek juga telah meminta perguruan tinggi untuk melakukan edukasi finansial kepada para mahasiswa.
"Kita telah berkomunikasi dengan Rektor IPB dan Dikti meminta perguruan tinggi untuk melakukan edukasi ke mahasiswa perguruan tinggi tentang literasi finansial," jelas Tjitjik.
Pembekalan literasi finansial kepada para mahasiswa, kata Tjitjik, dapat melibatkan pihak perbankan.
"Hal ini dapat melibatkan mitra-mitra profesional dari bank untuk memberikan wawasan tentang pengelolaan keuangan bagi mahasiswa," pungkas Tjijik.
Sebelumnya, Rektor IPB University, Prof. Arif Satria mengatakan kasus pinjol yang menjerat ratusan mahasiswa dilakukan oleh seorang oknum yang sudah teridentifikasi identitasnya.
Hal tersebut diketahui setelah pihaknya bertemu dengan 75 mahasiswa yang tertipu pinjaman online (pinjol) dan hadir ke kampus pada Selasa (15/11/2022) malam.