TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini mengungkapkan pihaknya telah mengerahkan tim dari Kemensos di Jawa Barat untuk melakuan pendataan terkait penyaluran bantuan bagi warga yang terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022).
Adapun tim Kemensos yang akan dikirim ke lokasi terdampak berasal dari Bandung, Sukabumi, Bogor, Sukabumi, Bekasi, dan DKI Jakarta.
"(Tim) itu akan kami kerahkan ke sana (Cianjur)," ujarnya dalam Breaking News Kompas TV.
Tim Kemensos ini, kata Risma, akan disebar ke tujuh kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa.
Selain itu, Risma juga akan meminta bantuan dari Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Yogyakarta untuk melakukan evakuasi terhadap korban gempa Cianjur.
"Nanti mungkin saya juga minta (bantuan) TAGANA di DIY untuk bantu di Cianjur karena kita khawatir untuk menolong yang masih tertimpa reruntuhan itu," ucapnya.
Baca juga: 40 Anak-anak Menjadi Korban Tewas Akibat Gempa di Cianjur
Sebelumnya gempa berkekuatan M 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) sekira pukul 13.21 WIB.
Hingga saat ini, korban jiwa akibat gempa tersebut mencapai 56 orang dan korban luka-luka mencapai 700 orang.
Data tersebut diungkapkan oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto menjelaskan data yang diperoleh pihaknya sebanyak puluhan bangunan rusak berat akibat gempa tersebut.
Diantaranya adalah tujuh rumah, satu pondok pesantren, RSUD Cianjur, 3 gedung pemerintah.
Serta tiga fasilitas pendidikan dan sarana ibadah hingga 1 cafe.
Baca juga: Pemadaman Listrik Karena Gempa Akibatkan Layanan Telkomsel Alami Penurunan
Kerusakan berat juga terjadi di Kabupaten Bogor yaitu sebanyak empat rumah mengalami rusak dan kini masih dalam proses pendataan.
Lebih lanjut, Surhayanto mengatakan pihaknya bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melakukan pendampingan terkait langkah-langkah penanganan gempa di Kabupaten Cianjur.
Selain itu, BNPB juga akan membangun posko penanganan bencana serta mengirimkan logistik bagi pengungsi di beberapa daerah terdampak.
"Saat tanggap darurat seperti ini, bagi daerah terdampak betul-betul bisa tertangani kebutuhan dasarnya," jelas Surhayanto.
Terpisah, Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan gempa di Cianjur disebabkan adanya aktivitas sesar Cimandiri.
Sebagai informasi, sesar Cimandiri adalah sesar atau patahan geser aktif yang terletak di bagian barat dari provinsi Jawa Barat.
Selain itu, Daryono menjelaskan jenis gempabumi di Cianjur adalah gempa dangkal dan memiliki mekanisme pergerakan geser.
"Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri."
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser," jelas Daryono dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Bupati Cianjur: Korban Jiwa Gempa Cianjur Bertambah Jadi 56 Orang
Menurut monitoring BMKG, hingga pukul 13.50 WIB, telah terjadi sembilan gempa susulan dengan magnitudo terbesar adalah M 4,0.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(YouTube Kompas TV)
Artikel lain terkait Gempa Bumi di Cianjur