Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rumah rusak sedang, dan 12.641 unit rumah rusak ringan berdasarkan data Selasa (22/11/2022).
Data ini kemungkinan bisa bertambah seiring diberlakukannya situasi tanggap darurat oleh pemerintah Kabupaten Cianjur selama 7 hari kedepan.
Kepala BNPB memastikan pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah warga yang rusak akibat gempa.
"Presiden menyampaikan yang rusak berat dibantu Rp 50 juta, yang rusak sedang dibantu Rp 25 juta, yang rusak ringan dibantu Rp 10 juta," pada konferensi pers terkait penanganan bencana gempa bumi Cianjur, Selasa.
Suharyanto membeberkan pemberian bantuan pembangunan rumah dari pemerintah ada 2 skema. Pertama, dibangun rumah hunian sementara.
"Belajar dari bencana-bencana sebelumnya bisa dibangun dengan dana bantuan pemerintah, atau sesuai situasi kondisi," ujarnya.
Skema kedua, masyarakat terdampak akan diberikan dana tunggu hunian.
"Misalnya satu keluarga punya keluarga yang mau menampung, tetangga, orang tua, atau sanak saudaranya. Jadi bisa sementara ditampung keluarga dan dari pemerintah akan membantu dana bulanan untuk sewa itu. Jadi namanya dana tunggu hunian. Sampai rumahnya sendiri dibangun oleh pemerintah," kata Suharyanto.
Baca juga: Warga Cianjur Korban Gempa Ini Mengaku Trauma Sampai Tidak Tidur Semalaman
Suharyanto menyampaikan, pemerintah akan terus melakukan pendataan dan membangun rumah bagi warga terdampak.
"Bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat akan diganti oleh pemerintah, begitu tanggap darurat selesai masuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, setelah itu baru membangun rumah-rumah masyarakat yang rusak berat," kata Suharyanto.
Termasuk juga infrastruktur pendukung lainnya, pemerintah tetap memberikan dukungan penuh.
"Sarana-sarana lain seperti pendidikan, masjid dan madrasah yang rusak, akan dibantu oleh kementerian terkait," lanjutnya.
Guna mempercepat penanganan bencana, BNPB hari ini menempatkan satu buah helikopter dan dana siap pakai sebesar 1.5 miliar rupiah serta bantuan logistik senilai 500 juta rupiah.
"Untuk desa terisolir selain membuka jalan dari darat, juga disiapkan satu heli untuk distribusi logistik," tutur Suharyanto.