TRIBUNNEWS.COM - Korban meninggal dunia akibat bencana gempa di Cianjur, kini bertambah pada Kamis (24/11/2022).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto mengatakan, jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur menjadi 272 korban dari sebelumnya 271 korban.
Penambahan korban meninggal dunia setelah ditemukan jenazah atas nama Nining berusia 64 tahun.
"Karena hari ini, ditemukan jenazah atas nama Ibu Nining, umur 64 tahun," kata Letjen Suharyanto dalam konferensi pers.
Dari 272 korban tersebut, sebanyak 165 jenazah sudah dapat diidentifikasi.
Sementara 107 korban lainnya masih dalam proses identifikasi dan pencarian identitasnya.
Baca juga: Pasca-gempa Cianjur, 272 Orang Meninggal, 2.046 Korban Luka, 62.545 Warga Mengungsi
Untuk korban hilang, lanjut Suharyanto, kini menjadi 39 orang.
Rinciannya, 32 orang adalah warga Desa Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur serta tujuh warga yang kebetulan melintas dan menjadi korban.
"Untuk korban hilang, sudah terindetikasi nama dan keluarganya sehingga memudahkan pencarian oleh tim SAR gabungan," ujar Suharyanto.
Jenderal bintang tiga itu juga merinci jumlah korban luka-luka yang kini mencapai 2.046 orang.
Sementara jumlah warga yang mengungsi akibat gempa sebanyak 62.545 orang.
Adapun dampak material yang dilaporkan hingga Kamis hari ini, ada 56.311 rumah rusak.
Dari jumlah tersebut, kata Suharyanto, sebanyak 22.267 rumah dalam kondisi rusak berat.
"Sebanyak 11.836 rumah rusak sedang dan 22.208 rumah rusak ringan," lanjut Suharyanto.
Baca juga: Lagi, Warga Diduga Korban Gempa Cianjur Hadang hingga Palak Relawan yang Antar Bantuan
Infrastruktur lain yang rusak akibat gempa adalah sekolah sebanyak 31 unit, tempat ibadah 124 bangunan, fasilitas kesehatan (faskes) 3 unit, serta gedung/perkantoran sejumlah 13 unit.
Suharyanto mengatakan, data kerusakan material dihimpun berdasarkan data yang dilaporkan dari pihak desa dan kecamatan kepada posko utama.
Laporan atau data ini, akan diverifikasi dengan batasan-batasan yang sudah ada.
Dalam konferensi pers itu, Suharyanto mengimbau masyarakat yang keluarganya hilang dalam gempa untuk segera melaporkan identitas mereka ke posko.
Hal ini berkaitan dengan masih adanya 107 korban meninggal yang belum diidentifikasi.
"Kami imbau khususnya pada masyarakat yang merasa anggota keluarganya hilang, dalam melaporkan ke posko agar jelas, nama, ciri-ciri, jenis kelamin dan sebagainya," tuturnya.
Saat ini, BNPB juga telah mengerahkan 6.000 orang yang bergabung dalam tim SAR untuk mencari korban hilang.
"Meski medannya berat, ditambah hujan, longsor, dan TKP tertimbun longsor, mudah-mudahan, lambat laun segera ditemukan," ungkap Suharyanto.
Begitu juga dengan jumlah kecamatan terdampak, Suharyanto menyebut, ada tambahan tiga kecamatan dari sebelumnya 12 kecamatan.
Sementara itu, untuk kecamatan terdampak gempa Cianjur, Suharyanto bilang, tidak ada penambahan.
"Masih sama 15 kecamatan seperti kemarin," kata dia.
Baca juga: Update Korban Gempa Cianjur: 272 Meninggal Dunia, 39 Orang Masih Hilang
Inilah daftar 15 kecamatan terdampak gempa Cianjur sebagaimana pernyataan Suharyanto:
- Kecamatan Cianjur
- Kecamatan Karang Tengah
- Kecamatan Warung Kondang
- Kecamatan Gekbrong
- Kecamatan Cugenang
- Kecamatan Cilaku
- Kecamatan Cibeber
- Kecamatan Sukaresmi
- Kecamatan Bojong Picung
- Kecamatan Cikalong Kulon
- Kecamatan Sukaluyu
- Kecamatan Pacet
- Kecamatan Mande
- Kecamatan Cipanas
- Kecamatan Haurwangi
Sebagai informasi, gempa magnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
BMKG menyatakan, gempa di Cianjur berada di kedalaman 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa tak hanya dirasakan di wilayah Cianjur, tetapi juga terasa hingga daerah Jabodetabek dan Bandung.
Jokowi Ungkap Alasan 39 Korban Gempa Cianjur Belum Ditemukan
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sebanyak 39 korban gempa Cianjur belum ditemukan hingga Kamis (24/11/2022) siang.
Menurutnya, kondisi yang curam dan cuaca menjadi penyebab petugas belum menemukan korban.
Namun, Presiden Jokowi memastikan proses evakuasi akan terus diupayakan dan menjadi prioritas saat ini.
Hal itu disampaikan Jokowi ketika meninjau korban gempa di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (24/11/2022).
"Di sini masih ada 39 yang belum ditemukan di satu titik saja, 39 yang belum ditemukan."
"Sehingga proses evakuasi menjadi prioritas saat ini, kita konsentrasi, dan siang ini kita akan konsentrasi di titik ini untuk evakuasi," ucap Jokowi, dikutip Tribunnews.com dari Setkab.go.id.
Terkait kendala evakuasi, Jokowi menyebut, kondisi curam dan tanah labil juga mempengaruhinya.
"Karena kondisinya curam, masih hujan, dan masih ada gempa susulan, tanahnya labil, sehingga perlu kehati-hatian."
"Tapi, tadi Menteri PU sudah memerintahkan kepada jajarannya yang sudah terbiasa melakukan cut and fill, saya rasa ini bisa segera dikerjakan, ya," ucapnya.
Presiden pun berharap, evakuasi korban segera terselesaikan.
"Tadi juga saya perintahkan segera dimulai sebelum datanganya hujan, semoga nanti semuanya bisa segera tertangani, kemudian bisa berkonsentrasi rehabilitasi kembali," ucap Jokowi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Suci Bangun DS)