"Ayah tak pernah pulang ke rumah, ia terus berada di lokasi longsor sejak hari pertama kejadian hingga hari ini ditemukan," kata Srikanti.
Ditemui di sekitar mayat, wajah Agus terlihat sangat lelah.
Anggota Polsek Mande ini menyempatkan untuk tersenyum saat disapa Tribun meski menyimpan duka yang sangat mendalam.
Agus mengatakan, sejak hari pertama ia sangat ingin sekali menemukan anak dan istrinya.
Makanya ia berada di dekat lokasi longsor setiap hari.
Hujan dan udara dingin yang kerap menerpa kawasan Cugenang sudah tak ia rasakan di tubuhnya.
Dalam hatinya ia selalu ingin segera menemukan anaknya.
"Dingin sudah tak terasa di tubuh selama empat hari di sana," ujarnya singkat.
Agus mengatakan, saat ditemukan, istrinya sedang memeluk anaknya.
Sulitnya proses evakuasi membuat mobil Avanza tersebut harus dipotong-potong.
Saat evakuasi, jenazah anak terlepas sehingga yang terakhir diangkat.
Agus mengatakan, ia akan membawa jenazah istri dan anaknya ke Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang ,Cianjur selatan.
Pasalnya rumah dan kawasan Awilarangan juga sudah rusak diterjang gempa.
Rekan kerja termasuk Kapolsek Mande Iptu Dadeng pun berdatangan ke kamar mayat dan mengucapkan belasungkawa kepada Agus.