News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

Deretan Kisah Pilu Gempa Cianjur: Pengungsi Tidur dengan 11 Jenazah hingga Drama Evakuasi Guru TK

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adah Rosidah bersama Shakila Hafsah, bayinya yang selamat dari reruntuhan gempa Cianjur yang terjadi Senin (21/11/2022) lalu. Deretan kisah pilu akibat gempa di Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu menyisakan kisah pilu yang dialami oleh korban. Berikut ceritanya.

TRIBUNNEWS.COM - Gempa yang mengguncan Cianjur pada Senin (21/11/2022) menyisakan kisah pilu yang dialami oleh korban.

Di antaranya adalah saat para pengungsi di Desa Cibulakan harus tidur bersama dengan belasan jenazah korban meninggal dunia korban Cianjur.

Hal tersebut harus dirasakan para pengungsi karena akses jalan ke lokasi pengungsian tertutup longsoran akibat gempa.

Awal terpaksanya pengungsi harus tidur dengan belasan jenazah tersebut karena kebingungan warga mengurusnya.

Kisah lain yang tak kalah pilunya adalah drama evakuasi terhadap tujuh guru TK dari sekolah Islam Al-Azhar 18 Cianjur dengan seorang anak yang tertimbun longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang.

Bahkan ada korban bernama Yayah, guru di TK Islam Al-Azhar yang ditemukan Tim SAR tengah mendekap anaknya.

Baca juga: Pesan Mulia Sopir Ambulans di Gempa Bumi Cianjur: Anggap Korban yang Ditangani adalah Keluarga

Para korban ini disebut telah tertimbun longsor sejak Senin (21/11/2022).

Selain itu, adapula kisah bayi yang tertimbun reruntuhan rumah akibat gempa masih selamat saat diangkat oleh kedua orangtuanya.

Selengkapnya, berikut deretan kisah pilu yang terjadi usai gempa berskala 5,6 M mengguncang Cianjur pada Senin lalu.

Pengungsi Tidur dengan 11 Jenazah

Tangkap layar video jenazah di tenda pengungsian. Para pengungsi di RT 4 RW 2 Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa tidur bersama 11 jenazah korban gempa di tenda pengungsian.(Ist)

Kisah pilu pertama yang dialami warga terdampak gempa di Cianjur adalah ketika para pengungsi di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang harus tidur dengan 11 jenazah di tenda pengungsian.

Dikutip dari Tribun Jabar, alasan para pengungsi terpaksa tidur dengan jenazah lantaran lokasi mereka terisolir sehingga mobil ambulans tidak bisa membawa jenazah ke rumah sakit.

Selain akses yang sulit, salah seorang pengungsi, Rosidah menceritakan tenda pengungsi yang dibuat secara swadaya itu terpaksa harus menjadi tempat jenazah karena warga bingung mengurusnya.

Rosidah mengatakan sebenarnya jenazah berada di tenda pengungsian hanya untuk sementara.

Baca juga: Suami Istri Ini Lolos dari Maut saat Gempa Cianjur Hancurkan Rumah Mereka: Satu Jam Kami Tertimbun

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini