Saat ini, sang ibu, kata Solihin dalam kondisi sehat di sebuah pengungsian.
Dia hanya berharap pemerintah bisa memberikan bantuan secara merata kepada seluruh warga Cianjur yang terdampak gempa.
"Kita mau pindah aja dari desa (Cijedil) ini, soalnya kita udah trauma, enggak bakal tinggal disini lagi, walaupun enggak satu kampung lagi kasih aja, dibangun rumah aja,"
Istri Belum Ditemukan
Hingga sepekan pasca-gempa Cianjur, Jawa Barat, Solihin (55), seorang warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat masih terus mencari keberadaan istrinya, Aminah.
Solihin terus menerus mendatangi lokasi longsoran tanah di desa tempat ia tinggal setiap hari demi mendapat pencerahan soal keberadaan sang istri yang belum diketemukan hingga saat ini.
Dalam hal ini, empat orang keluarganya yakni Istri, anak dan dua keponakannya yang tertimbun tanah longsor. Namun, hanya istrinya saja yang masih belum diketemukan.
"Sekarang masih nunggu istri aja belum ketemu, mudah-mudahan ada ketemu hari ini lah," katanya.
Dia bercerita saat gempa mengguncang pada Senin (21/11/2022) lalu, dirinya tengah mengunjungi ibunya yang tinggal seorang diri di desa yang tidak jauh dari Desa Cijedil meninggalkan anak dan istrinya.
Gempa pun terjadi, yang hanya terlintas dipikirannya hanya ibunya yang memang sudah menua.
Keterbatasan komunikasi saat itu membuat dirinya kehilangan kontak dengan istri dan anaknya. Dia baru mendapat kabar jika keduanya tertimbun dari anaknya yang paling besar jam 23.00 WIB.
"Saya tau dapat informasi dari anak yang paling besar, 'Pak katanya mamah sama si Hendi (anak kedua) tertimbun'," ucapnya.
Tak ada firasat sedikitpun dari benak Solihin harus kehilangan istri dan anaknya tersebut.
"Waktu Minggu itu kita lagi kumpul keluarga hari Minggunya, ya anak pada pulang, saya juga pulang ke rumah tau tau spt itu Seninnya," jelasnya.