Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross, ICRC) mengapresiasi peran aktif pemerintah Indonesia dalam memberikan dukungan dan perlindungan kemanusiaan bagi masyarakat Indonesia serta dunia.
Direktur Regional ICRC Untuk Asia dan Pasifik Christine Cipolla juga mengatakan bahwa Indonesia memainkan peranan penting utamanya dalam penerapan berbagai bentuk perencanaan operasi militer yang berbasis pada prinsip-prinsip utama dari hukum humaniter internasional.
Secara khusus, Christine mengapresiasi perhelatan Senior Workshop on International Rules Governing Military Operations (SWIRMO) yang berjalan dengan lancar pada tanggal 21 - 26 November lalu di Bali.
Forum yang diselenggarakan oleh TNI dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) diikuti oleh 130 perwira militer dari 85 negara untuk bertukar pemikiran tentang penerapan hukum konflik bersenjata dan HAM dalam konteks operasi militer modern.
“Kita benar-benar melihat implikasi dari Indonesia sebagai suara moderasi. Misalnya saja, Indonesia bisa membawa Ukraina dan Rusia bergabung dalam satu forum yang sama, tidak ada konflik, tidak ada pertarungan. Jadi kita bisa lihat betapa pentingnya peran Indonesia. Oleh karenanya, kami ingin mengucapkan terima kasih,” kata Christine, saat bertemu Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Baca juga: Jusuf Kalla: PMI Lipatgandakan Pasokan Air Bersih di Cianjur
Tak hanya itu, di tingkat dunia, Indonesia juga telah menyumbangkan bantuan kemanusiaan sebesar USD 500.000 atau sekitar Rp 7,14 miliar kepada ICRC untuk program-program bantuan kemanusiaan di Palestina.
Komitmen Indonesia terhadap isu-isu kemanusiaan dan perdamaian terus digaungkan dalam perhelatan KTT G20 di Bali.
Oleh karenanya, peranan Indonesia terus mendapatkan apresiasi dunia.
“Pemerintah melalui Kantor Staf Presiden (KSP) menaruh perhatian yang sangat besar terhadap isu-isu kemanusiaan. Oleh karena itu pemerintah sangat terbuka untuk bekerjasama dengan ICRC, baik itu secara langsung dengan KSP, maupun dengan PMI dan BKKBN untuk isu-isu kemanusiaan seperti pengungsi di Pulau Haruku, Maluku Tengah, dan stunting di kawasan Indonesia Timur serta persoalan-persoalan kemanusiaan lainnya.” kata Moeldoko.
Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan bahwa Indonesia akan terus bersikap positif terhadap bentuk-bentuk kemitraan dengan organisasi internasional seperti ICRC yang turut mendukung program-program nasional prioritas pemerintah.(*)