News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Berpusat di Cianjur

Pantau Penanganan Korban Gempa Cianjur, Ketua Umum Paboi: Pelayanan Harus Dikondisikan dengan Baik

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) Ismail meninjau langsung ke lokasi penanganan korban gempa bumi di Cianjur, pada Minggu (27/11/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) Ismail meninjau langsung ke lokasi penanganan korban gempa bumi di Cianjur, pada Minggu (27/11/2022). 

Mengawali kegiatan, Prof. Ismail, sapaannya, melakukan rapat koordinasi dengan tim bencana PABOI Jawa Barat. 

Seusai berkoordinasi, Ia melakukan visitasi pasien gempa bumi yang berada di Rumah Sakit Hasan Sadikin didampingi Herwindo Ridwan (PP PBOI), Dicky Mulyadi sebagai Ketua PABOI Jawa Barat dan Koordinator Pelayanan sebagai Tim Management Disaster Orthopaedi RSHS/FKUP.

Selanjutnya Prof. Ismail bersama team bertolak menuju ke Cianjur bersama tim untuk melihat secara langsung bagaimana pelayanan ortopaedi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang dan Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur.

Sesampainya di lokasi, Prof. Ismail mengunjungi tenda perawatan korban gempa bumi, didampingi oleh Kepala RS. 

Pada kesempatan tersebut, ia memberikan bantuan untuk masyarakat terdampak gempa bumi berupa logistik dan surgical drape disposable. 

Bantuan diserahkan melalui tim PABOI Jawa Barat untuk disalurkan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang dan Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur.

Di samping itu, ia mengatakan pelayanan orthopaedi pasca-gempa harus dikondisikan dengan baik.

Baca juga: Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Jalankan Program Outreach di Papua

"Karena proses pemulihan tindakan spesifikasi trauma terkait bedah dan muskuloskeletal atau orthopaedi akan membutuhkan waktu tiga sampai empat bulan ke depan," ujarnya yang ditulis Selasa (29/11/2022). 

Untuk mendukung pelayanan tersebut, ia berkoordinasi dengan tim pelayanan ortopaedi yang terdiri dari dokter spesialis, dokter residen, dan perawat dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), Rumah Sakit Akademik UGM, dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta.

Tim terbagi menjadi empat yang masing-masing di tempatkan di desa berbeda yaitu bertugas di Kecamatan Cugenang Desa Sarampad dan Desa Talaga. 

Hal tersebut untuk memastikan pemerataan pelayanan orthopaedi di wilayah terdampak gempa. Di mana tim tersebut di bawah supervisi dari Yudha Mathan Sakti. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini