Reuni 212 kali ini akan berfokus pada kegiatan doa bersama serta bermunajat.
Penanggungjawab reuni 212, Yusuf Martak menjelaskan bahwa pihaknya hanya mengundang tokoh agama dan ulama dalam acara tersebut.
Panitia acara tidak mengundang tokoh yang berkaitan dengan politik, termasuk Anies Baswedan yang diketahui sebelumnya sempat beberapa kali menghadiri acar reuni 212 tersebut.
"Anies Baswedan enggak kami undang, Anies Baswedan kan enggak mungkin baca doa, jadi enggak kami undang."
"Karena kami enggak mengundang orang-orang yang (ada) kaitannya dengan politik," ujar Yusuf dalam keterangannya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (1/12/2022).
Selain itu, alasan lain tidak mengundang tokoh yang berkaitan dengan politik karena panitia acara tidak mau jika reuni 212 dijadikan ajang berpolitik oleh para politisi.
"(Tokoh) politik praktis kami tidak undang, yang kami undang itu tokoh ulama, habib, ustaz, kiai, gitu," kata Yusuf.
Flashback Hubungan Anies Baswedan dengan Aksi 212
Diketahui sebelumnya bahwa aksi 212 awalnya digelar oleh massa di halaman Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Jumat 2 Desember 2016 lalu.
Aksi pada saat itu bertujuan untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta saat , Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena dinilai telah menodai agama.
Ahok akhirnya dijatuhi vonis hukuman dua tahun penjara oleh mejelis hakim.
Kemudian ketika Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia beberapa kali hadir dalam acara reuni 212 sejak tahun 2017-2019.
Pada tahun 2020, Anies Baswedan tak mengizinkan acara reuni 212 digelar karena masih masa pandemi.
Baca juga: Polda Metro Perkirakan Jumlah Peserta Reuni 212 di Masjid At-Tin Capai 10 Ribu Orang