News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Bakti PU ke-77 Tahun 2022: Sejarah, Tema, dan Misi PUPR Tahun Depan

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau perkembangan sejumlah infrastruktur - Simak sejarah dan tema Hari Bakti PU ke-77 Tahun 2022, memperingati pertempuran 3 Desember 1945 di Gedung Sate.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah dan tema Hari Bakti PU ke-77 Tahun 2022.

Hari Bakti PU ke-77 Tahun diperingati setiap 3 Desember, yang tahun ini jatuh pada hari, Sabtu (3/12/2022).

Peringatan Hari Bakti PU ke-77 Tahun 2022 ini bertujuan untuk memperingati peristiwa pertempuran di Gedung Sate, Bandung pada tahun 3 Desember 1945.

Penyelenggaraan peringatan ini dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum (PU) di berbagai tempat di seluruh Indonesia.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), lahirnya Hari Bakti PU ke-77 Tahun yang diperingati setiap tanggal 3 Desember, pertama kali atas inisiasi dari Menteri PU pertama Ir. Djuanda.

Ia memberi "Pernyataan Penghargaan" tertulis kepada mereka para pemuda pegawai yang gugur pada tanggal 3 Desember 1945 dalam mempertahankan Gedung yang pertama dari Depertemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, di Jl. Diponegoro Nomor 22, Bandung.

Baca juga: 20 Link Twibbon Hari Bakti PU 2022, Beserta Cara Buatnya dan Cocok Dibagikan di Media Sosial

Perhargaan tersebut diberikan Djuanda pada 2 Desember 1961.

Peristiwa 3 Desember 1945 ini telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa, dan sejarah perkembangan Pekerjaan Umum pada khususnya.

Karena peristiwa heroik itu telah mempersembahkan "Sapta Taruna Kesatrianya" keharibaan Ibu Pertiwi.

Serta melahirkan suatu korps Pemuda/Pegawai Pekerjaan Umum yang mempunyai kesadaran sosial, jiwa kesatuan, rasa kesetiakawanan dan kebanggaan akan tugasnya sebagai abdi masyarakat.

Terkhususnya dalam bidang pekerjaan umum.

Gedung Sate, salah satu ikon Kota Bandung. (indonesia.travel)

Baca juga: Dukung Program Perumahan Rakyat, IKAPPI Raih Penghargaan dari Kementerian PUPR

Sejarah pertempuran 3 Desember 1945 di Gedung Sate, Bandung.

Mulanya terjadilah pertempuran hebat yang terjadi di bagian utara kota pada 24 November 1945.

Pertempuran itu membuat penduduk sekitar mengungsi ke kota lain yang keadaannya masih aman.

Pada saat yang sama Gedung Sate yang berhasil direbut berusaha dipertahankan dari tentara sekutu dan Belanda yang ingin mengambil alih lagi.

Waktu itu Gedung Sate dipertahankan oleh Gerakan Pemuda PU yang diperkuat oleh satu Pasukan Badan Perjoangan yang terdiri lebih kurang 40 orang dengan persenjataan yang agak lengkap.

Namun karena suatu hal, pasukan tersebut ditarik dari Markas Pertahanan Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum pada 29 November 1945.

Hingga kemudian pada 3 Desember 1945, jam I 1.00 pagi, waktu itu kantor Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum yang dikenal dengan Gedung Sate diserbu pasukan sekutu dan Belanda.

Saat itu hanya dipertahankan oleh 21 orang di dalam gedung, sedangkan pasukan lawan menggunakan senjata berat dan modern.

Meskipun demikian, petugas yang mempertahankan Gedung Sate ini tak mau menyerah begitu saja.

Mereka mengadakan perlawanan mati-matian dengan segala kekuatan yang dimiliki tetap mempertahankan kantor itu.

Mereka dikepung rapat dan diserang dari segala penjuru. Pertempuran yang dahsyat itu memang tidak seimbang.

Pertempuran ini baru berakhir pada pukul 14.00 WIB.

Dalam pertempuran tersebut diketahui dari 21 orang pemuda 7 di antaranya hilang.

Setelah dilakukan penelitian 7 orang yang hilang itu adalah Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebengat, Ranu dan Soerjono.

Awalnya jenazah mereka belum diketahui pasti keberaandaan nya.

Hingga pada bulan Agustus 1952 oleh beberapa bekas kawan seperjuangan mereka dicarinya di sekitar Gedung Sate, dan hasilnya hanya ditemukan empat jenazah yang sudah berupa kerangka.

Keempat kerangka para suhada ini kemudian dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.

Sebagai penghargaan atas jasa-jasa dari tiga orang lainnya yang kerangkanya belum ditemukan telah dibuatkan 2 tanda peringatan.

Satu dipasang di dalam Gedung Sate dan lainnya berwujud sebuah Batu Alam yang besar ditandai dengan tulisan nama-nama ketujuh orang pahlawan itu.

Batu itu ditempatkan di belakang halaman Gedung Sate.

Pada tanggal 3 Desember 1951 oleh Menteri Pekerjaan Umum pada waktu itu, Ir. Ukar Bratakusuma, menyatakan penghormatan kepada ketujuh pemuda pahlawan tersebut.

Mereka dinyatakan dan dihormati sebagai "PEMUDA YANG BERJASA"

Tanda penghargaan itu telah pula disampaikan pada para keluarga mereka yang ditinggalkan.

Baca juga: Kepala BSSN Didampingi Sekjen PUPR Resmikan Rusun ASN di Ragunan

Tema Hari Bakti PU ke-77 Tahun 2022

Pada peringatan Hari Bakti PU ke-77 Tahun 2022 ini, PUPR mengangkat tema “77 Tahun Bakti PUPR
Sigap Membangun Negeri”.

Tema itu sesuai dengan misi Kementerian PUPR dalam rangka menyongsong tahun 2023 yang sebentar lagi akan datang.

Mengutip isi sambutan Menteri PUPR, M. Basuki Hadimuljono yang diunggah di situs Kementerian PUPR, bahwa di tahun 2023 nanti ada pesan yang dititipkan oleh Presiden Joko Widodo kepada PUPR.

Yakni untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur prioritas.

Khususnya infrastruktur pendukung transformasi ekonomi dan melaksanakan pembangunan infrastruktur untuk menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru.

Termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara dan pengembangan 3 Kota Industri Pertambangan.

Di antaranya Soroako di Sulsel, Morowali di Sulteng dan Weda Bay di Maluku Utara).

Selain itu di tahun 2023 nanti, PUPR akan ikut serta dalam penyelenggaraan 10th World Water Forum 2024 di Bali

Sebagai festival air terbesar di dunia yang akan dihadiri lebih dari 30 ribu orang.

Hal itu akan menjadi kesempatan untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan memperkenalkan inovasi teknologi Sumber Daya Air di Indonesia.

Adapun di tahun 2023 nanti tugas PUPR yaitu memastikan agar semua tugas pembangunan infrastruktur dilaksanakan dan memberikan layanan publik yang semakin baik dan berkualitas.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini