Magma yang tipis dan encer akan memudahkan gas gunung berapi untuk keluar dengan mudah.
Magma ini akan mengalir keluar dari gunung berapi menjadi aliran lahar yang bergerak lambat.
Sebaliknya, jika magma kental dan lengket, maak gas gunung berapi tidak dapat keluar dengan mudah.
Ketika keluar, magma jenis ini akan menyembur ke udara, kemudian pecah berkeping-keping (tephra).
Baca juga: Masa Tanggap Darurat Erupsi Semeru Selama 14 hari, Pemerintah Sediakan 21 Titik Pengungsian
- Awan Panas
Awan panas terjadi ketika gunung berapi meletus.
Gunung berapi akan menyemburkan awan tephra panas dari sisi atau puncaknya.
Awan panas akan menuruni lereng gunung dan menghancurkan hampir semua yang ada di jalurnya.
- Abu Vulkanik
Elemen lain yang keluar saat gunung berapi adalah abu vulkanik.
Abu yang meletus ke langit jatuh kembali ke bumi seperti bubuk salju.
Jika abu vulkanik cukup tebal, selimut abu dapat mencekik tumbuhan, hewan, dan manusia.
Abu vulkanik yang bercampur dengan air dari sungai atau salju dan es yang mencair akan membentuk aliran lumpur.
Semburan lumpur (lahar) telah mengubur seluruh komunitas yang terletak di dekat gunung berapi yang meletus.
Baca juga: Bukan Meletus di Laut, Pakar ITS Sebut Erupsi Semeru Mustahil Picu Tsunami di Jepang