Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Binus School Serpong memenangi kompetisi kewirausahaan KIWI Challenge 2022 yang diselenggarakan di Jakarta, Sabtu 3 Desember 2022.
Ide mereka berjudul 'Beyond borders', mengangkat pengembangan aplikasi perencanaan perjalanan yang merampingkan dan mempersonalisasi proses perencanaan perjalanan.
Tim ini juga memiliki fokus yang kuat pada keterlibatan komunitas lokal dan inklusivitas di antara orang-orang dengan kemampuan yang berbeda.
Atas kemenangannya ini, Tim Binus School Serpong berhak atas voucher senilai Rp10.000.000 dan berkesempatan melakukan magang virtual dengan Massey University.
KIWI Challenge adalah kompetisi kewirausahaan siswa tahunan, di mana siswa yang berpartisipasi dari sekolah-sekolah di seluruh Jawa dan Kalimantan memberikan solusi atau ide inovatif dengan tema tertentu. Setiap tahun, kompetisi ini diselenggarakan bekerja sama dengan salah satu Universitas Top New Zealand.
Tahun ini, masuk dalam nominasi adalah Te Kunenga ki Pūrehuroa - Massey University, yang kemudian memilih topik Bisnis Berkelanjutan dan Kewirausahaan di Industri Pariwisata.
Baca juga: Tahun Ketiga, Kompetisi Wirausaha KIWI Challenge 2022 Kembali Digelar
Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia (KIWI) Challenge adalah inisiatif Education New Zealand (ENZ) bekerja sama dengan Kopi Tuli (Deaf Cafe), Jakarta, sejalan dengan kerangka kerja strategis ENZ memelihara dan mendorong keragaman, kesetaraan, dan inklusi, sambil menampilkan bahasa isyarat sebagai salah satu dari tiga bahasa resmi New Zealand.
Menteri Pendidikan New Zealand, Chris Hipkins, secara resmi meluncurkan kompetisi ini dalam kunjungannya ke Jakarta pada Oktober 2022 lalu.
Kompetisi diikuti 36 tim dari 18 sekolah di wilayah Jawa dan Kalimantan menggodok ide-ide inovatif dan keterampilan presentasi bisnis mereka lewat video berdurasi 2-3 menit.
Lima tim terpilih masuk ke babak final, yang diadakan secara langsung di Jakarta dan daring melalui Zoom. Tim-tim berkinerja terbaik ini kemudian diminta memberikan presentasi sepanjang 10 menit untuk mengartikulasikan solusi bisnis mereka untuk pariwisata berkelanjutan, diikuti dengan 5 menit sesi tanya-jawab dari panel juri yang berpengalaman.