News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nadiem Makarim: Dunia Industri Membutuhkan Hasil Riset Sektor Pendidikan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbudristek Nadiem Makarim saat berdialog dengan mahasiswa dan dosen di aula Kampus Universitas Negeri Padang(UNP), Kamis(17/11/2022). Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan kolaborasi Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan sektor pendidikan sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan kolaborasi Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) dengan sektor pendidikan sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Sektor pendidikan, menurut Nadiem Makarim, dapat membantu dalam proses inovasi dunia industri 

“Urgensi kolaborasi lintas sektor dibutuhkan dalam menjawab tantangan-tantangan kebutuhan inovasi," ujar Nadiem Makarim melalui keterangan tertulis, Kamis (15/12/2022).

Hal tersebut diungkapkan oleh Nadiem Makarim dalam Matchmaking Innovation Forum (MMIF) 2022 Berkolaborasi dengan Kerja Sama Riset Inovasi (KeRIs) BUMN.

Nadiem Makarim mengatakan industri membutuhkan hasil riset dari sektor pendidikan untuk menghasilkan inovasi.

"Kebutuhan pada sektor industri strategis menjadi yang utama karena diperlukan dukungan dari research and development untuk mendorong penciptaan inovasi berdasarkan hasil riset sektor pendidikan," kata Nadiem Makarim.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek, Nizam, mengatakan Kedaireka dihadirkan untuk mendorong hilirisasi riset terapan inovasi melalui kerja sama dengan DUDI.

"Untuk meningkatkan potensi kolaborasi antara pelaku industri dengan insan perguruan tinggi,” ujar Nizam.

Baca juga: Kemendikbudristek Gelar Seleksi untuk 111 Calon Reviewer Nasional Penelitian

Kegiatan ini dibagi menjadi tiga sesi, yakni Plenary Session, Matchmaking Session dan Networking Session.

"Kami berharap melalui kegiatan ini terdapat peningkatan skala matching rate pengajuan proposal kolaborasi di program Kedaireka Matching Fund Tahun Anggaran 2023. Selain itu juga terbukanya peluang hilirisasi hasil riset," ujar Ketua PMO Kedaireka Mahir Bayasut.

Matchmaking Session dengan format breakout room dilakukan secara paralel yang terbagi ke dalam empat kategori dengan fokus pembahasan terkait Green & Blue Initiative, Food & Health Security, Tourism, Logistic & Infrastructure dan Digital Technology & Finance.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini