TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pemilu 2024.
Dalam rilisnya, Bawaslu menyatakan bahwa dimensi yang paling berpotensi memengaruhi terjadinya kerawanan pemilu justru ada pada penyelenggara pemilu itu sendiri.
"Dari empat dimensi yang diukur dalam indeks tersebut, dimensi penyelenggaraan pemilu menjadi dimensi paling tinggi dalam mempengaruhi terjadinya kerawanan pemilu," kata Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty dalam rilis IKP Pemilu 2024, Jumat (16/12/2022).
Dijelaskan Lolly dimensi penyelenggara pemilu yang lebih tinggi berkontribusi terhadap potensi lahirnya kerawanan pemilu dibanding tiga dimensi lainnya.
Adapun dimensi lain yang juga memengaruhi kerawanan dalam pemilu antara lain dimensi konteks sosial politik, dimensi kontestasi, dan dimensi partisipasi politik.
Berdasarkan hasil IKP, dimensi penyelenggara pemilu dalam memengaruhi kerawanan pemilu mendapat skor 54,27. Sementara dimensi yang bisa melahirkan kerawanan pemilu adalah dimensi konteks sosial politik dengan skor 46,55, dan dimensi kontestasi 40,75, serta dimensi partisipasi politik 17,23.
Baca juga: Bawaslu Launching Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024
"Kontribusi dimensi penyelenggaraan pemilu yang lebih besar peluangnya melahirkan kerawanan di pemilu ini tidak saja terlihat di IKP Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 di tingkat provinsi, namun juga terekam di tingkat kabupaten/kota," ungkap Lolly.